REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Perikanan Kabupaten Karawang mengungkap ada 5.450 nelayan di wilayah ini yang belum terlindungi asuransi. Padahal, asuransi sangat penting sebab para nelayan ini bekerja dengan risiko yang tinggi.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Karwang, Hendro Subroto, membenarkan masih banyak nelayan di wilayahnya yang belum memiliki asuransi. Ini karena asuransi adalah program dari pemerintah pusat. Dengan begitu, penerimanya juga ditentukan oleh pusat.
"Setiap tahun, selalu kita usulkan nelayan yang mendapatkan asuransi," ujar Hendro kepada Republika, Senin (15/7).
Menurut Hendro kuota asuransi dari pusat terbatas. Saat ini saja nelayan yang sudah mendapatkan asuransi baru 450 orang. Jumlah tersebut masih sangat sedikit dari total nelayan yang ada. Total nelayan di Karawang mencapai 5.900 orang.
Padahal, sambung Hendro, asuransi banyak manfaatnya untuk nelayan. Jika ada nelayan yang mengalami kecelakaan kerja saat melaut, klaim asuransinya mencapai Rp 400 juta.
Karena itu, tahun depan pihaknya akan mengusulkan supaya seluruh nelayan yang belum diasuransikan bisa terlindung layanan jasa tersebut. Apalagi, premi asuransi ini besarannya hanya Rp 170 ribu per jiwa per tahun. "Semoga tahun depan seluruh nelayan kita bisa diasuransikan," ujar Hendro.
Sukenda, nelayan asal Kampung Tangkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, mengaku dirinya sampai saat ini belum memiliki asuransi. Termasuk asuransi yang programnya digulirkan oleh pemerintah pusat.
"Kalau nelayan yang lain sudah ada yang kebagian asuransi. Tapi mayoritas di Kampung Tengkolak ini belum tercover asuransi," ujar nelayan rajungan tersebut.