Senin 15 Jul 2019 17:44 WIB

Ngawi Kekeringan, BMH Jatim Distribusikan Air Bersih

Hampir 500 jiwa mengalami krisis air di daerah kekeringan tersebut.

Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jatim mendistribusikan air bersih untuk daerah kekeringan di Ngawi.
Foto: dok. Baitul Maal Hidayatullah
Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jatim mendistribusikan air bersih untuk daerah kekeringan di Ngawi.

REPUBLIKA.CO.ID,  NGAWI -- Terbatasnya ketersediaan air bersih mulai dirasakan warga Desa Kerek, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sejak beberapa pekan lalu. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  pada awal musim kemarau 2019 ini, sudah terdata 45 desa di Kabupaten Ngawi masuk dalam kategori rawan bencana kekeringan. Puncak kekeringan diprediksi pada bulan September hingga oktober mendatang.

Dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id,  Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bergerak cepat menyikai kondisi itu dengan mengirim bantuan air bersih untuk warga yang membutuhkan. BMH mulai mendistribusikan air bersih untuk warga Desa Kerek, yang sudah mulai kesusahan mendapatkan air bersih karena sumur-sumur warga sudah mulai habis airnya dan terpaksa sebagian warga mencari air ke daerah lain.

Bantuan air bersih diterima langsung oleh kepala dusun Kerek, Arifin. Dia menyampaikan, banyak terima kasih atas bantuan air bersih dari BMH dan berharap bantuan ini bukan yang terakhir. “Kami berharap BMH masih bersedia mengirim bantuan air bersih ke desa kami, terutama pada puncak kemarau mendatang," kata Arifin kepada BMH.

Manager Program BMH Jawa Timur, Imam Muslim, mengungkapkan, hampir 500 jiwa mengalami krisis air di daerah kekeringan tersebut. “Semoga dengan bantuan air bersih tersebut bisa membantu memenuhi kebutuhan warga dalam keperluan sehari-hari khususnya memasak dan mandi," ujarnya.

Untuk mengatasi kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia, BMH telah menyiapkan program Sedekah air bersih untuk daerah kekeringan. Dengan harapan, program tersebut bisa membantu pemerintah dalam menyelesaikan kebutuhan air warga dalam memasuki musim kemarau yang  akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement