REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 121 jenis olahan kuliner berbasis ikan menjadi modal utama bagi Sumatera Barat (Sumbar) untuk meningkatkan konsumsi ikan di daerah itu agar melebihi angka nasional. Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan setiap tahun tingkat konsumsi ikan masyarakat Sumbar terus naik.
"Angka terakhir 38,3 kilogram per kapita per tahun. Mudah-mudahan dengan makin banyak jenis olahan, makan gemar masyarakat makan ikan," katanya ketika membuka kegiatan Gemar Memakan Ikan (Gemarikan) tingkat provinsi pada Senin (15/7).
Menurutnya jenis olahan itu tidak terbatas pada kuliner berat seperti gulai, gorengan, dan rendang. Akan tetapi juga olahan turunan seperti bakso, sala lauk, hingga nugget dan abon ikan.
Produk olahan itu dibuat dengan standar kualitas yang baik serta didukung kemasan yang menarik sehingga bisa dijual di toko maupun swalayan. Dengan demikian diharapkan tingkat konsumsi ikan bisa mengalahkan angka nasional yang saat ini sekitar 41 kilogram per kapita pertahun.
Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Sumbar Nevi Irwan Prayitno turut menyampaikan pendapatnya. Ia mengatakan upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi makan ikan harus dikolaborasikan dengan kader PKK tingkat provinsi hingga kelurahan, desa, atau nagari.
"PKK adalah ujung tombak yang setiap hari bersinggungan dengan masyarakat. Karena itu perannya dalam mensosialisasikan dan menyukseskan program pemerintah sangat vital," kata Nevi yang juga Ketua TP PKK Sumbar.