Senin 15 Jul 2019 16:29 WIB

Khofifah Jajaki Olahan Sampah Plastik Jadi Energi Listrik

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa jajaki rencana pengolahan sampah plastik

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Christiyaningsih
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) mengamati tumpukan sampah kertas yang diimpor oleh sebuah perusahaan pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) mengamati tumpukan sampah kertas yang diimpor oleh sebuah perusahaan pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi salah satu importir limbah kertas, PT Mega Surya Eratama di Mojokerto, Senin (15/7). Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjajaki rencana pengolahan sampah plastik menjadi energi listrik.

Khofifah mengungkapkan Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh kepala daerah melakukan pemetaan sampah. Pemetaan dimaksudkan untuk menimbang kemungkinan pengolahan sampah plastik menjadi energi listrik.

Baca Juga

"Sampah untuk bisa menjadi energi listrik, ada yang sampah basah sudah diinisiasi di Surabaya, sampah plastik sedang diinisiasi di sini (Mojokerto)," kata Khofifah.

Mantan Menteri Sosial tersebut mengakui impor sampah di Indonesia tergolong masif. Bahkan, Indonesia masuk ke dalam lima besar dunia sebagai negara yang terdampak sampah plastik. Maka dari itu, Khofifah menjajaki pengolahan sampah plastik menjadi energi listrik dan masuk ke dalam rencana umum energi daerah.

Orang nomor satu di Jatim ini menargetkan pengelolaan sampah plastik jadi energi listrik bisa direalisasikan pada Agustus 2019. "Sampah bisa menjadi listrik dan yang dikelola di sini Insya Allah awal Agustus sudah akan operasi adalah sampah plastik menjadi listrik," ujar Khofifah.

Menurutnya Pemprov Jatim bersama pemilik perusahaan akan mengomunikasikan pengerjaannya dengan Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ia berharap ITS bisa menyiapkan teknologi untuk pengolahan sampah plastik menjadi energi listrik tersebut.

"Kita ingin mengkomunikasikan dengan ITS karena pada dasarnya sudah punya teknologi untuk sampah basah menjadi listrik. Kalau ITS bisa menyiapkan akan lebih mudah dan murah," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement