Senin 15 Jul 2019 15:51 WIB

UI Jelaskan Uji Coba Sistem Masuk dan Parkir

Pemberlakukan sistem parkir berbayar UI ditanggapi negatif mahasiswa.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indira Rezkisari
BEM UI lakukan aksi penolakan masuk UI berbayar untuk motor, Senin (15/7).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
BEM UI lakukan aksi penolakan masuk UI berbayar untuk motor, Senin (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kendaraan yang memasuki area Kampus UI selama ini dikenakan tarif. Kebijakan yang sudah berlaku sejak lama untuk kendaraan mobil masuk area Kampus UI dari pintu utama dikenakan tarif Rp 4.000, namun selama ini untuk kendaraan motor tidak dikenakan biaya masuk.

Saat ini semua pintu masuk dan keluar untuk kendaraan motor di pintu belakang Kampus UI yakni di Kukusan, Beji dan Pondok Cina sudah terpasang portal dan loket pembayaran. Mahasiswa UI dan PNJ juga menolak rencana kebijakan pengendara motor berbayar masuk Kampus UI.

Baca Juga

Sejumlah spanduk penolakan juga terpasang yang diataranya bertuliskan, 'Welcome to PNJ Town Square",  "Campus Commercialization", "Masuk Kampus UI Jangan Samakan Dengan Masuk Ancol" hingga spanduk "Kampus Kami Aman Tanpa Secure Parking."

Rencana penerapan kebijakan tarif masuk UI diberlakukan Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Fasilitas (DPPF) Kampus UI sejak 2018. Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Rifelly Dwi Astuti, mengatakan, rencananya uji coba sistem parkir berbayar akan dilakukan selama dua pekan yakni pada 15 Juli hingga 31 Juli 2019.

"Kami sangat memahami area Kampus UI Depok kerap dijadikan akses untuk melintas. Jadi, untuk warga tak perlu risau karena akan akan disediakan lintasan khusus bagi pengendara motor yang melintas dan tanpa harus membayar biaya masuk Kampus UI atau bebas melintas selama 15 menit," ujar Rifelly dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (15/7).

Rifelly menjelaskan, adapun titik-titik pintu masuk yang berpotensi mengalami penumpukan kendaraan akibat diberlakukannya uji coba masuk Kampus UI berbayar untuk motor yakni di Pintu Masuk Gerbang Utama, Pintu Masuk Pondok Cina, Pintu Masuk Kukusan, Kelurahan dan Pintu Masuk Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).

"Kami mengimbau bagi yang ingin masuk Kampus UI dapat memanfaatkan Pintu Masuk sisi Felfest/Mang Engking untuk menghindari penumpukan di area pintu masuk Gerbang Utama UI," imbaunya.

Dia mengutarakan, uji Coba bagi kendaraan beroda dua/motor, pelaksanaan dilakukan bertahap, khususnya pada jam-jam padat, gate tidak akan diberlakukan hingga jalur pengendara khusus motor yang hanya ingin melintas (BORR Utara dan BORR Selatan) telah selesai. Sedangkan bagi kendaraan beroda empat (mobil) atau lebih, pelaksanaan uji coba diterapkan sepenuhnya.

"Uji coba sistem parkir berupa pengambilan tiket masuk yang harus disimpan untuk

kemudian ditunjukkan kembali saat keluar, namun masih gratis bagi motor," terang Rifelly.

Menurut Rifelly, implementasi sistem parkir dan masuk UI merupakan upaya kampus mengendalikan jumlah kendaraan di dalam lingkungan Kampus UI sebagai bentuk semangat pengelolaan lingkungan UI yang hijau, ramah lingkungan, aman dan nyaman. "Kami juga ingin meningkatkan keselamatan lalu lintas bagi sivitas akademika UI serta kemudahan dalam mengevaluasi keselamatan berlalu lintas," tuturnya.

Lebih lanjut, diharapkan dia, dengan adanya pengendalian jumlah kendaraan, maka lahan parkir akan dimanfaatkan bagi yang seyogyanya berhak. Amanat Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met bahwa pendapatan yang diterima melalui penataan sistem parkir dan masuk kampus sepenuhnya harus dimanfaatkan untuk berkontribusi kembali kepada sivitas akademika dan masyarakat. Pengembalian hasil pendapatan tersebut akan digunakan pada pengembangan fasilitas kampus UI maupun warga di wilayah kampus UI seperti Beji Timur, Pondok Cina, Kukusan dan sekeitarnya.

"Fasilitas dapat berupa pemeliharaan lahan parkir, peningkatan keamanan lingkungan

kampus hingga mendanai kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Sehingga pengelolaan sistem parkir dan masuk UI bisa dapat memberikan keteraturan dan manfaat tidak hanya bagi sivitas akademika UI maupun warga di sekeliling kampus UI Depok," kata Rifelly.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement