Senin 15 Jul 2019 08:58 WIB

Anis Matta Bandingkan Indonesia dengan Cina

Anis menilai Cina berhasil karena merencanakan pembangunan secara matang.

Pendiri Garbi (Gerakan arah baru Indonesia), Anis Matta memberikan keterangan kepada awak media di sebuah restoran di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (14/7).
Foto: Republika/Riza Wahyu Pratama
Pendiri Garbi (Gerakan arah baru Indonesia), Anis Matta memberikan keterangan kepada awak media di sebuah restoran di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Garbi, Anis Matta, mengatakan, pembangunan di Indonesia berjalan lambat. Saat ini, Cina lebih unggul dari Indonesia, meski sebenarnya bangsa ini memulai program pembangunan lebih awal.

Ia menjelaskan, ketertinggalan itu disebabkan oleh orientasi pembangunan Indonesia yang bersifat jangka pendek. "Kita terjebak pada pendekatan marketing politik lima tahunan. Janjinya berlebihan, tidak bisa dipenuhi dan kemudian minta maaf," kata mantan Presiden PKS tersebut, Ahad (14/7).

Baca Juga

Ia membandingkan kondisi itu dengan Cina. Anis Matta mengatakan, Cina melakukan program pembangunan yang telah dicanangkan sejak tahun 1970-an, khususnya era Deng Xiaoping. Program pembangunan itu direncanakan untuk 70 tahun setelahnya. "Mereka patok waktu 70 tahun. Setiap 10 tahun mereka membuat review," ujar Anis Matta

Anis Matta menambahkan, pada peringatan pembangunan ke-40 (pada 2018), Cina menentukan prioritas kebijakan pada bidang Teknologi. Mereka sudah mendarat di bulan. "Kedua adalah 5G, di mana mereka berencana menguasai 60 persen kabel laut dunia," ucapnya.

Dengan capaian tersebut, Anis Matta berpandangan, Cina akan memperpendek jarak pembangunan dengan Amerika dan Eropa. Meskipun Cina masih tertinggal secara PDB (Produk Domestik Bruto), akan tetapi, daya beli Cina telah mengungguli Amerika.

Pada akhirnya, ia berharap, Indonesia segera memiliki arah baru pembangunan. Ia optimis bahwa dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia mampu menjadi negara terkuat kelima dunia. Khususnya jika mampu memanfaatkan potensi ekonomi, teknologi, dan militer.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement