Senin 15 Jul 2019 08:00 WIB

127.977 Warga Gunung Kidul Terdampak Kekeringan

Jumlah warga terdampak kekeringan Gunung Kidul diperkirakan terus bertambah.

Areal lahan sawah milik petani yang mengalami kekeringan di Bukit Pathuk Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Foto: Humas Pusdatin Kementan.
Areal lahan sawah milik petani yang mengalami kekeringan di Bukit Pathuk Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Jumlah warga di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkena dampak kekeringan mencapai 127.977 jiwa. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah.

"Jumlah kecamatan yang terkena dampak kekeringan tetap sebanyak 14 kecamatan, tapi jumlah desa yang terkena dampak kekeringan bertambah, begitu juga dengan jumlah warganya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunung Kidul Edy Basuki di Gunung Kidul, Senin.

Baca Juga

Edy mengatakan, empat di antara 15 kecamatan terdampak kekeringan kondisinya cukup parah, yakni Kecamatan Girisubo terdapat delapan desa dengan jumlah warga terdampak 21.718 jiwa dan Kecamatan Paliyan terdapat enam desa dengan 16.978 jiwa. Sementara itu, di Kecamatan Rongkop ada delapan desa dengan 9.922 jiwa, Kecamatan Tepus ada limadesa dengan 12.441 jiwa, dan Kecamatan Panggang ada enamdesa dengan 8.310 jiwa.

Sejumlah kecamatan yang tidak begitu parah dilanda kekeringan, menurut Edy, ialah Saptosari, Playen, Wonosari, dan Karangmojo.

"Kami intensifkan koordinasi dengan lintas OPD dan instansi mengatasi masalah kekeringan. Kami juga meningkatkan status kekeringan ini menjadi awas," katanya.

Hingga saat ini, jumlah anggaran yang sudah disalurkan oleh BPBD Gunung Kidul untuk bantuan air bersih kepada masyarakat Rp 90 juta. Untuk 10 kecamatan yang memiliki tangki mandiri, sebanyak 400-an tangki air bersih telah disalurkan ke masyarakat.

"Kami juga berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah yang lain untuk mengatasi kekeringan, termasuk dengan instansi lainnya. Kami juga menjalin komunikasi dengan swasta untuk bantuan air bersih," katanya.

Komandan Kodim 0730/Gunung Kidul Letkol Inf Noppy Laksana Armiyanto mengatakan, dari koordinasi dengan Balai Besar Serayu Opak diketahui terdapat sumber air yang cukup besar, kurang lebih 100 titik. Pihaknya menyadari dropping bukan solusi untuk mengatasi air bersih.

Untuk itu, pihaknya bersama instansi lainnya mengupayakan membantu pencarian sumber air bersih. Ia mengatakan, Kodim telah membantu perpipaan di daerah Jepitu.

"Saat ini sedang dilakukan pemasangan oleh masyarakat sekitar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement