Ahad 14 Jul 2019 17:21 WIB

Tolak Pertemuan Prabowo-Jokowi, PA 212: Ini Bukan Soal HRS

PA 212 nilai pemulangan HRS sebagai syarat rekonsiliasi usulan Dahnil.

Rep: Nugrobo Habibi/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo  dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada wartawan di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada wartawan di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara PA 212, Novel Bamukmin menyatakan, penolakan terhadap pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto tidak ada sangkut pautnya dengan Habib Rizieq Sihab (HRS). Novel menegaskan, PA 212 tidak meminta pemulangan HRS sebagai syarat rekonsiliasi.

"Kami PA 212 tidak menyetujui rekonsiliasi bukan karna permasalahan HRS yang tidak dipulangkan," ujar Novel kepada Republika.co.id, Ahad (14/7).

Baca Juga

Novel menjelaskan, pemulangan HRS sebagai syarat bukanlah permintaan PA 212. Dia mengatakan, saran tersebut merupakan rekomendasi dari mantan koordinator juru bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. "Justru Dahnil Anzar yang memberikan salah satu syarat rekonsiliasi adalah pemulangan HRS," ucapnya.

Novel mengatakan, penolakan terhadap pertemuan karena belum adanya komunikasi dengan Prabowo. Dia mengatakan Prabowo tidak mengkomunikasikan pertemuan itu dengan elemen pendukungnya. "Pertemuan itu dilakukan dengan tidak pernah mengomunikasikan bersama kami dari elemen eleman alumni 212," ungkapnya.

Sementara, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengungkapkan, bahwa pertemuan presiden terpilih Joko Widodo dan calon presiden (capres) Prabowo Subianto tidak membahas soal kepulangan Habieb Rizieq Shihab (HRS). Pentolan FPI itu kini belum bisa pulang ke Indonesia dan masih berada di Arab Saudi.

"Tidak ada pembahasan itu sama sekali. Jadi tidak ada pembahasan yang ada di MA maupun pemulangan seseorang dari mana pun, tidak ada sama sekali pembahasan itu," kata Pramono Anung di Jakarta, Sabtu (13/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement