REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyiapkan banyak program pembangunan di Kabupaten Ciamis dalam lima tahun mendatang. Termasuk mengembalikan Ciamis sebagai sentra kelapa di Indonesia.
Menurut Ridwan Kamil, program yang menjadi prioritas adalah pembangunan desa, peningkatan infrastruktur, dan menambah lapangan pekerjaan.
Emil mengatakan, program terdekat di bidang infrastruktur adalah menambah pemberhentian stasiun kereta api di sejumlah titik. Penambahan pemberhentian kereta api, akan meningkatkan perekonomian masyarakat Tatar Galuh. Emil, akan segera melobi PT Kereta Api Indonesia untuk merealisasikannya.
"Kenapa dulu ada stasiun kereta api di Ciamis, karena Ciamis pernah jadi penghasil kelapa terbesar di Indonesia namun sekarang sudah menurun. Mudah-mudahan ditambahnya stasiun kereta bisa membangkitkan lagi agar perekonomian meningkat," paparnya.
Kemudian, kata dia, Tol Cileunyi – Garut Tasikmalaya (Cigatas) yang rencananya akan diperpanjang hingga Cilacap, Jawa Tengah, akan memiliki exit tol ke Ciamis. Emil pun, telah menandatangani penentuan lokasi (Penlok) Cigatas dan lelang proyeknya akan dilakukan tahun ini.
"Semoga dua sampai tiga tahun selesai nanti akan ada exit tol ke Ciamis. Mari kita doakan, tugas pemimpin kan ikhtiar tugas warga mendoakan agar dilancarkan," katanya.
Di sektor perdesaan, kata dia, Emil berkomitmen membangun desa digital dengan memasang jaringan internet (wifi) gratis, program One Village One Company (OVOC), satu desa satu hafidz, desa wisata dan Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra).
"Hasilnya dari program desa ini 48 desa dengan status tertinggal kini sudah tidak ada. Sebanyak 530 desa berkembang juga menjadi maju. Silakan bagi desa yang punya potensi ajukan ke kami," katanya.
Dalam waktu dekat, Emil juga akan mengundang Bupati Ciamis dengan sejumlah pengusaha kayu Ciamis ke Gedung Sate, Kota Bandung. Emil pun, ingin industri kayu di Ciamis tidak hanya memproduksi kayu dalam bentuk gelondongan saja melainkan telah menjadi furnitur. Sehingga akan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
"Orang Ciamis jangan hanya jual kayu gelondongannya saja tapi ada industri furniturnya yang bisa memberi nilai tambah menyerap pekerjaan untuk para pemudanya," katanya.