Sabtu 13 Jul 2019 19:36 WIB

Bertemu Erick, Sandiaga: Tidak Ada Permusuhan di Antara Kita

Sandiaga menyatakan dirinya dengan Erick Thohir tidak perlu direkonsiliasi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andri Saubani
Cawapres No 02 Sandiaga Uno.
Foto: Republika/Prayogi
Cawapres No 02 Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir hari ini (13/7) berada satu panggung bersama mantan calon wakil presiden 02 Sandiaga Salahuddin Uno di acara Young Penting Indonesia. Bertemu dengan Erick, Sandiaga mengaku sejak awal hingga setelah masa pemilihan presiden tetap memilii hubungan baik.

"Saya sama Pak Erick nggak perlu direkonsiliasi. Nggak ada permusuhan di antara kita," kata Sandiaga di Kemang Village, Jakarta Sabtu (13/7).

Baca Juga

Sandiaga mengakui, selama ini dengan Erick memang memiliki perbedaan pandangan politik. Hanya saja, dia menegaskan hal tersebut sama sekali tidak memberikan dampak yang megatif untuk hubungan persahatannya.

"Kita berbeda selera mungkin. Tapi kita sama-sama cinta basket. Jadi saya sama Pak Erick nggak perlu direkonsiliasi," tutur Sandiaga.

Terlebih, dalam kehadirannya di acara Young Penting Indonesia, Sandiaga mengakui sangat santai untuk menghadiri acara tersebut bahkan bisa bertemu dengan Erick. Sandiaga menuturkan datang ke tempat tersebut untuk mendukung acara yang dibuat oleh dua kelompok milenial pendukung 01 dan 02 yakni Gerakan Milenial Indonesia (GMI) dan KitaSatu.

"Kita berbeda pilihan, tapi kita punya satu kesamaan yaitu yang penting Indonesia. Itu bisa menyatukan kita bahwa ke depan generasi muda bisa menyikapi perbedan pilihan, tapi tidak erlu bermusuhan," ungkap Sandiaga.

Sementara itu, Erick Mengakui selama ini tidak pernah putus berkomunikasi dengan Sandiga. Hal tersebut ia akui meski selama ini sudah menjalani masa kampanye untuk pemilihan presiden 2019.

Erick mengakui selalu menjaga hubungan baik dengan Sandiaga meski berbeda pandangan politik. "Itu hal lumrah lah. Sebagai manusia biasa kita tetap diikat dengan budaya timur dan adat istiadat yang baik," ujar Erick.

Sementara itu, Ketua Umum GMI Sasha Sutuko mengatakan acara kolaborasi dengan KitaSatu sengaja disiapkan. Sasha menuturkan selama ini anak muda harus dpaat bekerja sama membangun negeri dengan semangat persatuan Indonesia.

"Hilangkan perbedaan yang pernah adadan rajut kembali tali persaudaraan di antara generasi muda," tutur Sasha.

Sementara itu, Koordinator KitaSatu Pradana Indraputra menegaskan kolaborasi kedua kelompaok pendukung menunjukkan tidak adanya perbedaan. Pradana menuturkan selama ini Presiden Joko Widodo tidak pernah membeda-bedakan kelompok manapun.

"Kita memilih demokrasi agar bangsa kita semakin kuat. Bukan sebaliknya," ungkap Pradana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement