Sabtu 13 Jul 2019 17:08 WIB

Projo: Pertemuan Jokowi-Prabowo Penting demi Persatuan

Jokowi dan Prabowo hari ini naik MRT bersama dari Lebak Bulus menuju Sudirman.

Rep: Febrianto Adi Saputro, Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Pro Joko Widodo (Projo) Freddy Alex Damanik mengapreiasi pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang terjadi pada hari ini. Menurutnya, pertemuan tersebut penting demi persatuan Indonesia.

"Jadi ini bukan soal suka tidak suka, kita tidak bisa melihat ke belakang lagi pilpres kemarin tapi ini kita harus melihat ke depan, persatuan Indonesia," ujar Freddy saat ditemui di Jakarta, Sabtu (13/7)

Baca Juga

Menurutnya, pertemuan tersebut tidak serta merta menurunkan tensi politik secara cepat di akar rumput. Namun, paling tidak pertemuan tersebut memberikan dampak yang signifikan di tingkat elite.

"Paling tidak di tingkat elite ini merupakan hal yang sangat penting untuk menjalin persatuan, komunikasi kembali untuk kepentingan bangsa dan negara," tuturnya.

Sebelumnya, presiden terpilih Jokowi melakukan pertemuan dengan rivalnya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto. Keduanya melangsungkan pertemuan di stasiun MRT Lebak Bulus sebelum akhirnya bersama-sama menumpang MRT ke Sudirman.

Kepada wartawan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jokowi menyampaikan bahwa pertemuan antara dirinya dan Prabowo sebetulnya sudah dirancang sejak lama. Namun, rencana tersebut urung dilakukan lantaran baik dirinya dan Prabowo sama-sama sibuk.

Baginya, pertemuan pada Sabtu (13/7) pagi tadi adalah pertemuan antarsahabat. Jokowi pun berharap momentun pertemuan dirinya dengan Prabowo hari ini bisa ikut merajut kembali persatuan Bangsa Indonesia.

"Saya kira kalau sudah melihat para pemimpinnya sudah bergandengan mestinya pendukung sudah selesai dan bergandengan semuanya. Tidak ada lagi yang namanya cebong-kampret. Yang ada adalah Garuda. Garuda Pancasila," kata Jokowi.

Pidato Jokowi pun ditanggapi positif oleh Prabowo Subianto. Prabowo menilai, meski pertemuan pagi tadi lebih terlihat nonformal, namun memiliki makna yang mendalam. Ia pun memanfaatkan momentum pertemuannya dengan Jokowi untuk menyampaikan ucapan selamat atas hasil pilpres yang sah.

"Banyak yang tanya mengapa Pak Prabowo belum ucapkan selamat atas ditetapkannya Pak Jokowi sebagai presiden. Saya katakan saya ini bagaimanapun ada ewuh pekewuh ada tata krama. Jadi kalau ucapan selamat maunya langsung tatap muka," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement