Sabtu 13 Jul 2019 04:48 WIB

BMKG: Gempa di Sumbawa Akibat Subduksi Lempeng

Gempa pada Sabtu (13/7) dini hari termasuk jenis gempa dangkal

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Christiyaningsih
Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, memberikan keterangan atas gempa yang terjadi di Sumbawa pada Sabtu (13/7) dini hari. Agus mengungkapkan gempa tersebut termasuk jenis gempa dangkal. 

Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 01.01 WITA. "Hasil analisis BMKG menunjukan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan 5,5 skala richter, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,3 skala richter. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,99 LS dan 117,82 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 km arah tenggara Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 43 kilometer," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/7) dini hari. 

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng. Dalam hal ini, Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah basemen Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda).

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme naik (thrust fault).

"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Sumbawa dalam skala intensitas V MMI, Bima, Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Lombok Timur dalam skala intensitas IV MMI, dan Kuta, Karangasem II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," lanjut Agus.

Hingga pukul 01.30 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan 3,1 skala richter dan 3,7 skala richter. "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegasnya. 

Agus mengingatkan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement