REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Harga cabai merah keriting kualitas super mencapai Rp80 ribu per kilogram di Pasar Raya Solok sejak sepekan terakhir. Padahal, daerah tetangga Kabupaten Solok merupakan salah satu penghasil cabai.
Salah seorang pedagang, Man (45 tahun) mengatakan pekan sebelumnya, cabai merah keriting kampung masih berkisar antara Rp 60 ribu per kilogramnya. Sekarang naik hingga Rp75 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai merah keriting juga diikuti harga bawang merah. Rata-rata di tingkat pedagang, bawang kualitas bagus dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram.
Sepekan sebelumnya, pedagang pasar raya Solok menjual bawang merah dengan harga Rp 30 ribu per kilogram atau naik Rp 10 ribu per kilogram. Menurut pedagang, kemungkinan harga cabai merah keriting dan bawang merah akan terus mengalami kenaikan hingga usai hari raya Idul Adha sebab permintaan meningkat.
"Kalau untuk kebutuhan saat ini masih cukup, tidak ada kendala terkait pasokan cabai merah dan bawang merah dari pemasok ke pasar raya Solok, tidak tahu minggu besoknya," kata pedagang lainnya, Nelly.
Kenaikan harga cabai merah keriting di pasar cukup dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Walaupun demikian, warga terutama ibu-ibu tetap membeli cabai merah keriting meski harganya lebih mahal.
"Cukup memberatkan sih, tapi mau apa lagi, sudah jadi kebutuhan tetap, terpaksa tetap beli dan berhemat di belanja dapur lain," kata seorang pembeli, Nita (32).
Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah Kota Solok, Deddy Asmar menyebutkan kenaikan harga cabai merah asal Kabupaten Solok karena pasokan barang kurang sedangkan permintaan banyak. Sedangkan cabai merah dari Jawa harganya lebih murah berkisar Rp55 ribu per kilogram.
"Apalagi akan menjelang Idul Adha. Jadi kemungkinan belum akan turun," ujarnya.