Jumat 12 Jul 2019 18:04 WIB

Beberapa Wilayah di Jabar Terancam Kekeringan Ekstrem

Wilayah Bekasi dan beberapa wilayah lain terancam kekeringan ekstrem.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung  memperkirakan sebagian wilayah di Jawa Barat akan mengalami kekeringan ekstrim atau tanpa hujan lebih dari 60 hari. Meski begitu, sebagian daerah di Jabar masih terdapat hujan seperti Bogor, Sukabumi dan wilayah Cianjur.

Wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrim yaitu wilayah utara Jabar yaitu sebagian Bekasi, Karawang Tengah, Majalengka, Indramayu Selatan, Bandung Timur, sebagian Sukabumi Selatan dan Cianjur Selatan.

Baca Juga

Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan beberapa daerah masih berpotensi terdapat hujan meski masuk musim kemarau. Ia mengimbau daerah yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrem agar waspada terhadap kekurangan air bersih.

"Ancaman krisis air bersih dan potensi gagal panen dan kenaikan harga produk pertanian bisa terjadi saat kemarau," ujarnya saat dihubungi via sambungan telepon, Jumat (12/7).

Dirinya menambahkan, prakiraan cuaca pada Sabtu (13/7) di Bandung Raya diperkirakan cerah berawan. Sedangkan ketinggian gelombang di perairan Jabar Selatan diperkirakan mencapai 350 meter. Oleh karena itu pihaknya mengimbau masyarakat waspada.

Berdasarkan pantauan, akibat musim kemarau beberapa lahan pertanian di wilayah Batujajar, Saguling dan Baleendah mengalami kekeringan. Sawah-sawah milik petani mengalami retak-retak yang disebabkan aliran air dari irigasi menyusut dan tidak masuk ke sawah.

Para petani mengeluhkan ketiadaan air bersih untuk lahan pertanian. Mereka berharap agar pemerintah bisa membantu mendistribusikan air bersih untuk lahan pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement