Jumat 12 Jul 2019 16:09 WIB

Polri Optimistis Perwiranya Kembali Duduki Kursi Capim KPK

Mabes Polri menyebut telah merekomendasikan perwira-perwira terbaik.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus penanganan teroris Kalimantan Tengah (Kalteng).di Mabes polri, Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus penanganan teroris Kalimantan Tengah (Kalteng).di Mabes polri, Jakarta, Selasa (25/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri optimistis sejumlah nama wakil kepolisian akan kembali menempati posisi sebagai komisioner di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2019-2023. 

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, menengok nama-nama perwira Polri yang lolos seleksi tahap pertama capim KPK, semuanya merupakan personel kepolisian terbaik di bidang penindakan dan pencegahan korupsi.

Baca Juga

Namun Dedi menegaskan, Mabes Polri tak punya kapasitas untuk meminta Pansel KPK meloloskan sejumlah nama-nama perwira Polri untuk berhasil dalam seleksi tahap selanjutnya.

“Kita tidak punya prioritas untuk nama-nama. Yang penting, kita merekomendasikan perwira-perwira yang terbaik. Monggo Pansel KPK memilih, dengan mekanisme Pansel KPK sendiri,” ujar dia saat dijumpai di ruangannya, Jumat (12/7).

Dedi mengatakan, sebetulnya Polri sudah punya satu wakil yang punya peluang lolos tinggi dalam seleksi capim KPK, yakni Irjen (Purn) Basaria Panjaitan. Basariah yakin akan terpilih kembali. "Beliau punya peluang yang cukup besar,” ujar Dedi.

Tetapi, selain Basariah, sejumlah perwira tinggi Polri yang sudah lolos tahap administratif di Pansel KPK, juga punya peluang yang tinggi untuk mengisi salah satu kursi kepemimpin KPK.

Basariah, menjadi salah satu dari 192 capim KPK yang berhasil lolos pada tahap pertama di Pansel KPK.  Basariah, berstatus pejawat yang mendaftar. Polwan berbintang dua itu, berhasil menduduki kursi kepemimpinan di KPK atas rekomendasi Polri pada 2015.

Ia menjadi perempuan pertama yang mengisi jabatan tersebut. Selepas dilantik menjadi salah satu komisioner KPK, Basariah memilih untuk purna tugas di kepolisian.

Selain Basariah yang punya latar belakang kepolisian, ada empat nama lain alumni Korps Bhayangkara yang juga mendaftar dan lolos pada tahap pertama pemberkasan.

Sementara sebanyak 11 nama perwira tinggi Polri yang direkomendasikan untuk mengikuti seleksi capim KPK, semuanya lolos pada tahap pertama.  Dari 11 nama tersebut, di antaranya Wakabareskrim Irjen Antam Novambar, dan Staf Ahli Kapolri Irjen Ike Edwin.

Nama-nama lainnya, yakni Irjen Dharma Pangrekun, pati Bareskrim Polri di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Brigjen M Iswandi Hari yang ditugaskan di Kemenakertrans. Brigjen Bambang Sri Herwanto dari Sespim Lemdiklat Polri, Kepala Biro Penyuluhan Hukum Mabes Polri, Bigjen Agung Makbul, dan Irjen Juansih yang kini menjabat Analisis Kebijakan Polri Bidang Pendidikan dan Pelatihan.

Wakapolda Jawa Barat (Jabar) Brigjen Akhmad Wiyagus juga berhasil lolos tahap pertama di Pansel KPK, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Firli Bahuri yang juga pernah menjabat Deputi KPK juga berhasil lolos di tahap pertama Pansel KPK, termasuk Brigjen Darmawan Sutawijaya yang menjabat Direkotrat Deseminasi dan Publikasi dan Informasi di Badan Intelijen Negara (BIN).

Satu perwira tinggi Polri yang juga berhasil lolos tahap pemberkasan, yakni Wakapolda Kalimantan Barat (Kalbar) Brigjen Sri Handayani. Seperti Basaria, nama Sri Handayani, adalah satu-satunya perwira tinggi dari Polwan yang direkomendasikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, untuk mengikuti seleksi capim KPK. “Nama-nama yang lolos (tahap pertama) itu tadi, adalah yang terbaik semua dari Polri,” sambung Dedi. Tetapi, ia menegaskan, kewenangan Pansel KPK untuk melakukan seleksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement