Kamis 11 Jul 2019 21:25 WIB

3.000 Anjing dari Garut Dikirim ke Sumatra Setiap Tahunnya

Ada sekitar 18 ribu ekor anjing yang terdapat di Kabupaten Garut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas dokter hewan menyuntikan vaksin rabies terhadap anjing milik warga di Desa Bawodesolo, Gunung Sitoli, Sumatera Utara, Sabtu (12/1/2019).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Petugas dokter hewan menyuntikan vaksin rabies terhadap anjing milik warga di Desa Bawodesolo, Gunung Sitoli, Sumatera Utara, Sabtu (12/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut tak menduga wilayahnya menjadi salah satu pemasok anjing ke Pulau Sumatra. Berdasarkan data Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (Jabar), ada sekitar 18 ribu ekor anjing yang terdapat di Kabupaten Garut. Setiap tahunnya, sekitar 3.000 ekor dikirimkan ke Pulau Sumatra.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, pihaknya tak menyangka wilayahnya menjadi pemasok anjing nomor dua di Jabar setelah Sumedang. Menurut dia, anjing memiliki nilai ekonomis tersendiri. Namun, kesehatan masyarakat juga harus mendapat perlindungan.

Baca Juga

Untuk mengantisipasi penyebaran virus rabies dari anjing itu, pihaknya telah menggandeng Badan Karantina Pertanian, Kementian Pertanian (Kementan), untuk memberikan 2.000 dosis vaksin. "Badan Karantina dan gubernur juga akan bantu 2.500 lagi tahun depan vaksin. APBD juga akan digunakan, sehingga tak ada lagi hewan yang menyebarkan rabies," kata dia, Kamis (11/7).

Bahkan, seakan tak mau ketinggalan dengan target nasional pada 2030 bebas rabies, Rudi menargetkan pada 2024 wilayahnya harus bebas rabies. Karena itu, vaksinasi kepada hewan pembawa rabies harus dilakukan secara berlanjut.

Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil mengatakan, berdasarkan data Kementan, Provinsi Jabar termasuk salah satu wilayah pemasok anjing yang cukup tinggi. Rata-rata, anjing dari Jabar disalurkan ke Sumatra Barat dan dijadikan pemburu babi.

Sementara Kabupaten Garut menjadi pemasok kedua terbesar setelah Sumedang, dari wilayah Jabar. "Artinya, kita harus kawal dari awal dengan memberi vaksin," kata dia. Ia juga meminta masyarakat yang memiliki anjing untuk ikut membantu memberi vaksin kepada hewan peliharaannya. Masyarakat, kata dia, bisa melapor ke dinas terkait untuk diberikan vaksin secara gratis.

"Karena virus ini zoonosis yang bisa membunuh manusia. Jangan senang kalau anjingnya menjadi penyebab kematian orang," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement