Kamis 11 Jul 2019 09:48 WIB

Menjadi Amil Zakat, Bagaimana Masa Depan Saya?

Ada tiga modal dasar membangun sistem Organisasi Pengelola Zakat yang kuat.

Nana Sudiana, Sekjend FOZ & Direksi IZI
Foto:

Kedua, SDM yang hebat

Modal dasar kedua adalah SDM. SDM ini penting bagi OPZ. Karena bilamana sebuah OPZ memiliki SDM yang bagus, ditambah daya dukung organisasinya bagus, maka separuh kejayaan organisasi sudah ditangan dan separuh laginya tinggal kerja keras dan pantang menyerah.

Mencari SDM yang bagus memang tak mudah. Ia tak bisa ditemukan di sembarang tempat dan waktu. Semua OPZ pada dasarnya menginginkan menemukan sdm yang terbaik.

Kalau selama ini perburuan SDM ungggul di gerakan zakat di dapat melalui koran, iklan baris dan sosial media (internet), maka ke depan bisa jadi malah OPZ yang mendatangi langsung pusat-pusat pengembangan sdm terbaik di negeri ini. Pusat terbaik tempat anak-anak muda belajar tiada lain adalah perguruan tinggi. Di sanalah OPZ harus bisa dikenal dengan baik dan dapat kepercayaan dari anak-anak muda potensial yang sedang menyempurnakan diri denga mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi.

OPZ di hadapan mahasiswa-mahasiswi harus mampu menjawab pertanyaan: "kalau saya bergabung, bagaimana masa depan saya?". Dengan kemampuan yang memadai dalam menjelaskan hal tadi, tak perlu proses panjang dan rumit, OPZ bisa dengan gampang membawa pulang berkas-berkas komitmen anak-anak muda potensial  untuk  bergabung seusai mereka lulus dari kampusnya.

Saat ini, perkembangan OPZ tak hanya dilihat dari besarnya penghimpunan maupun banyaknya program pendayagunaan yang dilakukan. OPZ yang ada, sudah mulai dipandang secara lebih utuh, mulai dari sistem organisasinya, implementasi program-programnya hingga pengelolaan SDM-nya. SDM di OPZ sudah semakin dianggap penting perannya dalam menuju kesuksesan organisasi.  Tanpa adanya SDM yang  hebat dan mumpuni, maka OPZ yang ada pun bisa terancam gagal dan berantakan organisasinya.

Terkait hal ini, diperlukan berbagai macam cara untuk membangun SDM yang solid. Urgensi SDM ini tak lain karena ia nantinya yang akan membantu produktivitas OPZ  sekaligus sebagai jalan untuk meraih kesuksesan organisasi. Keuntungan lainnya adalah SDM yang baik dan terampil akan mengantarkan organisasi yang dikelola mampu bersaing dengan para pelaku bisnis di industri yang sejenis.

Perlu diketahui jika kemampuan SDM di OPZ itu bukan hanya dilihat dari segi latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja mereka. Amil atau karyawan OPZ yang baik adalah mereka yang mampu bekerja sama dengan amil lainnya secara harmonis dan saling dukung dan menguatkan. Mereka juga bukan orang-orang yang mudah tersulut emosinya sehingga sumbu konfliknya tinggi.

Kerja sama antar amil dalam sebuah OPZ lebih ditekankan. Hal ini selain agar soliditas mudah terbangun, juga akan memudahkan bila ada permasalahan kerja yang timbul sehingga bisa dengan mudah diselesaikan.

Para amil atau karyawan senior bukan hanya punya tugas membimbing dan mengarahkan pekerjaaan mereka yang lebih muda dan baru bergabung, namun lebih dari itu, mereka harus berperan menjadi teladan sekaligus motivator bagi SDM yang lebih junior dan muda.

Baca Juga: Zakat Memberdayakan Umat

Selain adanya beban keteladanan dipundak para amil senior, di OPZ juga harus disiapkan pelatihan secara berkala. Pelatihan amil secara bersama-sama akan membuat mereka semua sadar akan tanggung jawab masing-masing sekaligus beban bersama dalam organisasi yang harus dipikul.

Pelatihan ini juga akan membuat batas dari amil senior dan junior menjadi hilang dan mereka pun bisa  lebih akrab lagi. Dengan semakin bersatunya para amil, maka OPZ pun akan berkembang dengan baik dan cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement