Rabu 10 Jul 2019 16:56 WIB

Halangi Truk Masuk Kalimalang, Bekasi akan Pasang Portal

Pekan depan Bekasi akan memasang portal penghalau truk agar tak masuk Kalimalang.

Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi melakukan penindakan terhadap truk-truk bertonase lebih dari delapan ton di Jalan Akses Tol Kalimalang menuju Jalan Raya Kalimalang.  Penindakan dilakukan seiring larangan truk bertonase lebih delapan ton untuk melintas di Jalan Raya Kalimalang karena dinilai menyebabkan kerusakan jalan.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi melakukan penindakan terhadap truk-truk bertonase lebih dari delapan ton di Jalan Akses Tol Kalimalang menuju Jalan Raya Kalimalang. Penindakan dilakukan seiring larangan truk bertonase lebih delapan ton untuk melintas di Jalan Raya Kalimalang karena dinilai menyebabkan kerusakan jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, akan memasang portal penghalau truk besar di Jalan Akses Tol Cikampek, Kalimalang Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, pada pekan depan. Portal itu akan menjadi pengalang kendaraan non golongan 1 masuk jalan arteri Kalimalang.

"Kelas jalannya berbeda, Kalimalang bukan jalan nasional," kata Kepala Seksi Pengendalian Operasi dan Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Bambang Nurmawan Putra di Bekasi, Rabu.

Menurut Bambang, portal akan dipasang di antara pintu keluar Tol Jakarta Outer Ring Road atau GT Pondok Kelapa/Kranji dan gerbang tol masuk Kalimalang 2. Dengan begitu, truk yang hendak menuju ke Kalimalang akan terhadang portal sehingga harus masuk lagi ke tol melalui GT Kalimalang 2 untuk menuju ke Tol Jakarta-Cikampek.

"Agustus mendatang harus steril dari truk sebab Jalan Hasibuan akan ditutup karena proyek Becakayu," katanya.

 

Status Jalan Kalimalang atau Jalan KH Noer Alie dari perbatasan Jakarta Timur sampai dengan Jalan Ahmad Yani sepanjang dua kilometer lebih merupakan jalan kota. Jalan ini kerap dilintasi truk-truk berat yang mengangkut bahan industri dari Tol Cikampek ke Kabupaten Bekasi dan Bantargebang.

Bambang menduka, truk itu mencari jalur alternatif akibat kemacetan parah di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebagai imbas dari proyek nasional seperti kereta LRT, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated.

"Kemacetan parah kerap terjadi di simpang susun Cikunir, di mana titik tiga proyek itu digarap bersamaan," ucapnya.

Bambang mengatakan, petugas Dinas Perhubungan setiap hari melakukan penjagaan terhadap truk berat yang hendak menuju ke Kalimalang, namun jika sudah telanjur masuk maka dibiarkan karena tidak ada akses lain menuju ke Tol Cikampek.

"Di atas pukul 21.00 WIB, petugas sudah tidak ada, jam-jam itu banyak truk nyolong ke arteri," kata Bambang.

Dari hasil pantauan lokasi, kepadatan di Jalan Arteri Hasibuan, lanjutan Jalan Kalimalang, padat dengan kendaraan berat dari Tol Cikampek mulai dari truk kontainer, boks, bus, hingga tronton melintas dini hari tadi pukul 01.00. Kendaraan ini dari berbagai daerah tampak dari pelat nomor seperti T (Karawang) dan BK (Sumatera Utara).

"Makanya dibutuhkan segera pemasangan portal ini," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement