Selasa 09 Jul 2019 12:20 WIB

Penguatan Toleransi Agama dalam AYIC 2019

Setelah pembukaan, para delegasi bergabung berbagai aktivitas di Lombok, NTB.

Malam pembukaan ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2019, pada Senin (8/7).
Foto: Istimewa
Malam pembukaan ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2019, pada Senin (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk menciptakan kehidupan yang damai dan mengurangi konflik karena perbedaan, kita perlu untuk saling menghormati. Rasa saling menghormati ini, kita terjemahkan sebagai sebuah narasi besar yaitu, toleransi.

Toleransi ialah elemen penting dalam kehidupan, termasuk di dalamnya salah satu yang terpenting ialah toleransi dalam beragama karena kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI dalam malam pembukaan ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2019, pada Senin (8/7).

“Kita percaya bahwa melalui tindakan yang berfokus pada toleransi di seluruh aspek kehidupan, kita menjunjung tinggi kemanusiaan sehingga dapat membangun saling pengertian antar sesama, terutama anak muda yang hadir dalam kegiatan AYIC 2019 ini,” kata Ni’am dalam rilisnya, Selasa (9/7).

Hadir dalam pembukaan tersebut, Dirjen Kerjasama ASEAN Jose Tavares, Wakil Duta Besar Myanmar, Kepala Pusat Kerukunan Beragama, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga DKI dan tamu undangan lainnya.

“Sekali lagi, mari kita berjuang bersama untuk apa yang ASEAN Youth Interfaith Camp 2019 cita-citakan, yakni mendukung toleransi, moderasi dan rasa saling menghormati,” ujar Ni’am dalam sambutannya.

Setelah pembukaan, pada 9-11 Juli 2019, para delegasi yang terdiri dari negara-negara ASEAN dan juga dari Indonesia akan bergabung dengan 60 pemuda Lombok dalam berbagai kegiatan yang terfokus di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement