Senin 08 Jul 2019 10:20 WIB

2019, CSR PT KAI Capai Rp 60 Miliar

Hingga saat ada sekitar 2.600 mitra binaan PT KAI.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
PT KAI menggelar Kejuaraan Indonesia Marching Ensamble Competition (IMEC) tahun 2019, sebagai salah satu kegiatan CSR.
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
PT KAI menggelar Kejuaraan Indonesia Marching Ensamble Competition (IMEC) tahun 2019, sebagai salah satu kegiatan CSR.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - - PT Kereta Api Indonesia (KAI), setiap tahun terus mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk berbagai program. Menurut VP CSR KAI, Agus Supriyono, secara general sesuai aturan, program CSR PT KAI hadir di setiap pelosok negeri untuk masyarkat Indonesia.

"Kami hadir di Sulawesi, Lombok, saat ada kapal tenggelam, hadir juga Kalimantan dan lain-lain. Kami, hadir walaupun bisnis kami nggak ada di sana," ujar Agus kepada wartawan di Pembukaan Kejuaraan Indonesia Marching Ensamble Competition (IMEC) tahun 2019, Ahad (7/7).

Agus menjelaskan, secara kesuluruhan tahun ini nilai CSR PT KAI sebesar Rp 60 miliar termasuk sumbangan dari sponsor. Khusus untuk Program Kemitraan (PK) tahun ini alokasinya sebesar Rp 12 miliar. Termasuk, disalurkan pada mitra binaan. 

"Saat ini ada sekitar 2.600 mitra binaan. Kemitraan itu, kami membantu mikro dan kecil bukan menengah. Kan kalau mikro dan kecil berkontribusi di seluruh Indonesia," katanya.

Sedangkan program Bina Lingkungan, kata dia, ada sekitar 7 sektor. Di antaranya bencana, pemeliharaan lingkungan hidup, membantu fasilitas umum (Fasum) dan tempat ibadah.

Salah satu program CSR yang dibuat PT KAI, kata dia, adalah Kejuaraan Indonesia Marching Ensamble Competition (IMEC). Acara ini digelar, karena saat ini generasi muda banyak mengalami degedrasi moral. Karena, mereka banyak melakukan hal negatif. 

"Jadi di moment liburan ini kami ingin menggelar kegiatan positif IMEC ini," katanya.

Sebelum menggelar IMEC ini, pihaknya telah berdiskusi dengan pakar. Karena, ingin menggelar satu perlombaan tapi butuh suasana yang baru. Persiapannya pun, dilakukan mendadak beberapa bulan saja. 

"Kompetisi ini untuk mengukur yang punya bakat di marching band. Kami ingin mempunyai satu kompetisi atau prestasi yang bisa dilombakan," katanya.

Untuk penyelenggaraan tahap awal, kaya dia, pesertanya termasuk cukup banyak. Yakni, total peserta perorangan yang mengikuti ada 55 peserta. 

"Ini awal yang bagus sifatnya perorangan. Kan lomba marching band selama ini grup dan kelompok," katanya.

Adapun jenis yang dilombakan individual, kata dia, di antaranya Solo Marimba, Solo Color Guard, Front Ensemble, trumpet ensembel dan lain-lain.

Agus menjelaskan, IMEC pun digelar karena sebagai BUMN yang bergerak di bidang transportasi kereta api, PT KAI pun menaungi marching band bernama locomotive yang telah mendapatkan banyak penghargaan. Salah satunya, penghargaan Piala Bergilir Presiden RI dalam kejuaraan Grand Prix Marching Band (GBMP) 2016 dan 2017.

"Makanya, kami ingin mengembangkan marching band di Indonesia," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement