Senin 08 Jul 2019 08:45 WIB

Jenazah Sutopo Tiba di Boyolali

Jenazah Sutopo akan dimakamkan pukul 09.30 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat tiba di Rumah Duka Raffles Hills Blok i6 No.15 Harjamukti, Cimanggis, Sukatani, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.
Foto: REPUBLIKA/Noer Qomariah Kusumawardhani
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat tiba di Rumah Duka Raffles Hills Blok i6 No.15 Harjamukti, Cimanggis, Sukatani, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Jenazah Sutopo Purwo Nugroho tiba di rumah duka di Jalan Jambu, RT 07, RW 09, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7) pagi, sekitar pukul 07.27 WIB. Sejumlah keluarga turut mendampingi kedatangan jenazah kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.

Terlihat sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan para pejabat dari TNI dan Polri juga menyambut kedatangan jenazah. Jenazah Sutopo dibawa dari Jakarta dan sampai di Bandara Adi Soemarmo Boyolali pada pukul 06.32 WIB.

Baca Juga

Direncanakan, jenazah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu akan dimakamkan di TPU Sasonolayu, Boyolali, pada pukul 09.30 WIB. Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan bahwa pemakaman akan dilakukan seperti pemakaman militer dengan peserta para pegawai negeri sipil (PNS) di Boyolali.

"Pemakamannya akan kita coba dengan tata cara militer, tetapi pesertanya dari kalangan PNS," ujarnya kepada awak media setelah mengantar jenazah ke rumah duka di Perumahan Raffles Hills, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (7/7) malam.

Ia mengaku sudah bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Boyolali untuk menerjunkan PNS sebagai peserta upacara pemakaman almarhum Sutopo.

Doni mengatakan, kepergian Sutopo membuat keluarga besar BNPB merasa kehilangan. Pasalnya, Sutopo dikenal sebagai sosok militan dalam bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN).

"Dalam kondisi menderita sakit masih senantiasa menjalani tugasnya, dengan segala kemampuan yang dimiliki untuk menginformasikan kebencanaan. Pak Topo bekerja dengan hati," kata Doni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement