Sabtu 06 Jul 2019 11:02 WIB

Damri Ganti Kondektur dengan Pekerja Perusahaan Outsourcing

Sopir bus Damri trayek Bandara Soekarno Hatta mogok kerja karena pergeseran kondektur

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Bus damri, ilustrasi
Foto: Abdan Syakura
Bus damri, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Damri Setia N Militia Moemin menegaskan layanan helper atau kondektur tidak dihilangkan tetapi diganti posisinya untuk layanan di luar bus. Helper tersebut diambil dari perusahaan outsourcing. Hal itu menyusul adanya aksi mogok yang dilakukan oleh sopir Damri trayek menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dikarenakan imbas dari penerapan tiket elektronik yang menyebabkan helper tidak dipekerjakan. 

"Dengan sistem tiket elektronik, layanan helper di dalam bus sudah tidak diperlukan nanun perlu digarisbawahi dipindahkan dari dalam bus ke luar bus," kata Setia dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (6/7). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, sesuai dengan fungsinya, helper Damri disiagakan untuk membantu pelanggan di titik pemberangkatan dan kedatangan. Dengan demikian, Setia mengatakan tidak ada pengurangan layanan Damri dengan adanya perpindahan posisi helper. 

Meskipun begitu, Setia memastikan Damri melakukan pembenahan status helper dari kondisi tanpa ikatan kerja menjadi pegawai dengan status sesuai aturan pemerintah. "Karena selama ini mereka direkrut oleh pengemudi," tutur Setia. 

Setelah dilakukan tes terhadap sekitar 300 orang helper, dia mengatakan hanya 90 orang yang lulus tes dan bisa langsung bekerja. Hanya saja, Setia mengatakan semua helper yang lulus tes mengundurkan diri karena melakukan protes.

Agar layanan helper di luar bus segera tersedia, Setia mengatakan Damri bekerja sama dengan perusahaan outsourcing. Hal tersebut dilakukan agar segera menyediakan helper sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. 

"Dengan demikian helper lama dapat bekerja kembali melalui perusahaan outsourcing apabila lolos persyaratan," kata Setia. 

Setia mengatakan sistem tiket elektronik merupakan kebijakan penting DAMRI untuk mengendalikan pendapatan. Ternyata, kata dia, tanpa helper di dalam bus, pendapatan trayek Bandara Soekarno Hatta meningkat perhari hingga mencapai 40 persen. 

Sebelumnya, Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani mengatakan sebanyaj 14 bus Damri hanya beroperasi di Bandara Soekarno Hatta hari ini (6/7). "Banyak yang nggak berangkat karena aksi mogok," tutur Yani di Yogyakarta, Sabtu (6/7). 

Yani memastikan saat ini, Kemenhub akan mengupayakan untuk membantu penyelesaian permasalahan tersebut. Yani mengatakan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi akan bertemu dengan direksi Perum Damri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement