Jumat 05 Jul 2019 13:28 WIB

Budi Daya Kepiting Binaan Pertamina Raih Laba Perdana

Pangsa pasar kepiting sangat besar di Indonesia.

Panen kepiting Kelompok Tani Hutan Mahabarata.
Foto: Foto: Humas Pertamina RU VI Balongan.
Panen kepiting Kelompok Tani Hutan Mahabarata.

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU -- Hasil manis diraih salah satu mitra binaan Pertamina yang diberdayakan untuk membudidayakan kepiting bakau di sekitar pesisir pantai Tiris Indramayu. Kelompok Tani Hutan Mahabarata berhasil meraih laba perdana melalui budidaya kepiting bakau setelah 23 hari penyebaran bibit ke keramba. 

Berkat ketekunan yang mereka jalani, Kelompok Tani Hutan Mahabarata yang dibina oleh  Pertamina tersebut berhasil memanen kepiting berukuran besar. Panen dilakukan disaksikan tim Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina RU VI Balongan untuk meninjau langsung proses pemanenan.

Kepada pengepul, kepiting dijual seharga Rp 150 ribu perkilonya untuk dikirim ke kota Bandung. Dari hasil penggemukkan kepiting bakau ini, kelompok berhasil meraih laba lebih dari 50 persen setelah dipotong modal dan pengeluaran lainnya.

photo
Panen kepiting bakau. (Foto: Humas Pertamina RU VI Balongan)

Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina RU VI Balongan Eko Kristiawan mengungkapkan, cukup puas melihat keseriusan kelompok masyarakat yang diberdayakan dalam budidaya kepiting ini. “Kami membantu 1 kuwintal bibit kepiting berukuran sedang untuk digemukkan oleh kelompok di dua keramba. Namun baru 1 keramba saja yang dipanen ternyata mereka bisa mendapat keuntungan lebih dari 50 persen," ujar Eko dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/7).

Eko optimis kelompok pembudidaya kepiting ini bisa mandiri menjadi pemain usaha dibidang perikanan mengingat pangsa pasar kepiting sangat besar di Indonesia.

Sementara itu, raut bahagia juga terlihat dari Ketua Kelompok Tani Hutan Mahabarata, Wardaya, yang mengaku puas dari hasil pembudidayaan yang dilakukan bersama anggotanya. Dia mengatakan, meskipun dalam proses pembudidayaan kepiting ada beberapa ekor kepiting yang mati, namun kerugian dapat tertutupi karena bobot berat kepiting yang bertahan hidup semakin bertambah dan membuat harga jualnya juga ikut naik.

“Kami berharap pendampingan dari Pertamina RU VI Balongan ini menjadi motivasi agar kelompok ini bisa bertahan dalam program budidaya kepiting, ya semoga kedepannya hasil panennya juga bisa lebih maksimal," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement