Jumat 05 Jul 2019 12:30 WIB

Empat Warga Karawang Alami Obesitas Ekstrem

Dua di antara empat warga Karawang pengidap obesitas sudah meninggal.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indira Rezkisari
Satia Putra (7 tahun) penyandang obesitas dengan berat badan mencapai 101 kg didampingi Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamaksyari (kedua kiri) bersama kedua orang tuanya berjalan menuju lokasi pemeriksaan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Satia Putra (7 tahun) penyandang obesitas dengan berat badan mencapai 101 kg didampingi Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamaksyari (kedua kiri) bersama kedua orang tuanya berjalan menuju lokasi pemeriksaan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, melansir sudah ada empat kasus obesitas ekstrim yang terjadi di wilayah ini. Dari empat kasus itu, dua pengidap obesitas tersebut meninggal dunia. Sedangkan, dua warga lainnya saat ini sedang ditangani dan menjalani program diet sehat.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Nurdin Hidayat, mengatakan, sampai saat ini sudah ada empat warga Karawang yang mengalami obesitas ekstrim. Empat warga itu, masing-masing Arya Permana (13 tahun), asal Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru. Saat ditemukan kali pertama, berat badan Arya mencapai 192 kilogram. Kini, beratnya menjadi 91 kilogram.

Baca Juga

"Arya, bisa menurunkan berat badannya dengan program diet sehat," ujar Nurdin, kepada sejumlah media, Jumat (5/7).

Kemudian, ada Yudi Hermanto, pasien obesitas asal Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur. Berat badan Yudi, mencapai 310 kilogram. Akan tetapi, pada Desember 2017 lalu, pasien tersebut meninggal dunia, setelah mengalami sesak nafas dan kejang-kejang.

Lalu, ada Sunarti (39 tahun), warga asal Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, yang memiliki bobot 148 kilogram. Akan tetapi, pasien ini meninggal dunia pada awal Maret 2019, setelah sebelumnya mendapat perawatan di RSHS.

photo
Satia Putra (7) penyandang obesitas dengan berat badan mencapai 101 kg dibantu petugas medis dan kedua orangtuanya mengukur tinggi badan sebelum pemeriksaan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2019).

Pasien terbaru, yaitu Satia Putra (7 tahun), anak pasangan Sarli (48 tahun) dan Komariah (40 tahun), asal Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon ini, memiliki bobot 101 kilogram. Satia, sempat diobservasi ke RSUD Karawang. Lalu, dirujuk ke RSHS Bandung, guna mendapatkan perawatan yang tepat.

Menurut Nurdin, ada sejumlah faktor yang menyebabkan obesitas ekstrim ini. Salah satunya, faktor asupan gizi yang berlebihan. Terutama, karbohidrat, protein dan lemak. Ketiga zat tersebut, jika dikonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan kegemukan. Bahkan, sangat ekstrim.

"Selain itu, faktor genetik juga bisa memengaruhi. Sebab, obesitas cenderung diturunkan," ujar Nurdin.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, untuk tetap memerhatikan kesehatan. Terutama, pola makan yang diatur. Serta, perbanyak olahraga.

Sementara itu, Komariah (40 tahun), ibu kandung Satia Putra, menuturkan, putranya ini sejak lahir sudah memiliki bobot yang luar biasa. Karena, saat lahir berat Satia mencapai lima kilogram. Sejak saat itu, bobot Satia terus mengalami kenaikan. Serta, tak pernah turun.

"Bahkan, saat usia lima tahun, nafsu makan Satia bertambah. Dalam sehari bisa makan nasi sampai tujuh kali. Di tambah lagi, camilan seperti makan bakso," ujar Komariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement