REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kekeringan yang terjadi Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kian meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat terdapat 12 desa yang mengalami kekeringan. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya 10 desa.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Ariono Poerwanto mengatakan 12 desa yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih tersebar di sembilan kecamatan. Menurut data BPBD,kekeringan antara lain mulai melanda Desa Karanganyardi Kecamatan Patikraja, Desa Nusadadi dan Karanggendangdi Kecamatan Sumpiuh, serta Desa Kediri dan Tamansaridi Kecamatan Karanglewas.
Selain itu, kekeringan juga terjadi di Desa Banjarparakan dan Tipar di Kecamatan Rawalo, Desa Srowotdi Kecamatan Kalibagor, Desa Pekuncen di Kecamatan Jatilawang, Desa Karangtalun Kidul di Kecamatan Purwojati, Desa Jatisabadi Kecamatan Cilongok, dan Desa Buniayudi Kecamatan Tambak juga menghadapi kekeringan. Kekeringan dan krisis air bersih yang melanda 12 desa tersebut berdampak pada sekitar 3.150 keluarga yang terdiri atas 10.876 warga.
"Kami sudah mendistribusikan air bersih kepada mereka yang membutuhkan," kata Ariono.
Dia mengatakan, BPBD sudah menyiapkan sekitar 1.000 tanki air bersih guna mengantisipasi kemungkinan meluasnya krisis air bersih akibat kekeringan. Menurut data BPBD Banyumas, kekeringan juga melanda wilayah kecamatan seperti Sumpiuh, Banyumas, Somagede, Kalibagor, Cilongok, Purwojati, Kebasen, dan Karanglewas.