REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Plt Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah meminta agar masyarakat utamanya pelamar kerja agar waspada terhadap informasi hoaks terkait rekrutmen PLN. Berdasarkan keterangan resminya di Makassar, Kamis (4/7) saat ini ditengarai marak penipuan rekrutmen yang mengatasnamakan PLN.
"Saat ini tengah marak sekali penipuan seputar rekrutmen PLN. Oleh karena itu, beberapa hal harus diperhatikan masyarakat khususnya para pelamar kerja," ungkapnya.
Pada proses perekrutan, PT PLN Persero hanya akan menyampaikan pengumuman hingga prosesnya melalui situs rekrutmen terbarunya yang dapat diakses pada laman website http://rekrutmen.pln.co.id/. Laman tersebut menggunakan sistem rekrutmen member online untuk menjaring tenaga kerja unggul baru PLN. Aplikasi ini memungkinkan siapapun untuk melihat informasi tentang rekrutmen PLN dan lowongan yang dibuka.
Pelamar cukup masuk ke aplikasi dan mendaftar sebagai anggota dengan menyiapkan/soft copy KTP, ijazah, transkrip akademik, akte kelahiran dan sertifikasi kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL ITP, TOEFL IBT, TOEFL prediction, TOEIC dan IELTS). "PLN tidak melakukan korespondensi terkait rekrutmen dan tidak memungut biaya apapun selama pelamar mengikuti seleksi yang kami selenggarakan," jelasnya.
Selain itu, tidak ada sistem refund atau penggantian biaya transportasi dan akomodasi yang berkaitan dengan pelaksanaan seleksi. Apalagi bekerjasama dengan pihak lain termasuk biro travel perjalanan untuk program rekrutmen.
Notifikasi pengumuman hasil seleksi akan dikirim melalui email [email protected] dan SMS blast PT PLN. Peserta diarahkan untuk melihat hasil tes secara personal dengan log in ke website http://rekrutmen.pln.co.id/ pada fitur Pengumuman Tes. "Kami berharap masyarakat berhati-hati dengan modus penipuan yang memanfaatkan program rekrutmen PLN," ujarnya.