REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tokoh mendaftarkan dirinya dalam seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari terakhir pendaftaran Kamis (4/7) hari ini. Sejak pagi hingga siang hari, terlihat sejumlah pejabat lembaga negara mendaftar capim KPK.
Berdasarkan informasi dari panitia seleksi (pansel) capim KPK, jumlah pendaftar hingga Kamis (4/7) sore sudah lebih dari 280 orang. Ketika ditutup, pendaftar seleksi capim KPK sebanyak 348 orang.
Padahal jumlah pendaftar pada Rabu (3/7) malam baru 193 orang. Artinya, terjadi lonjakan jumlah pendaftar secara signifikan dalam hari terakhir pendaftaran.
"Kemarin saja, Rabu (3/7), dalam sehari bisa 70 orang (mendaftar). Model kita kan last minute gitu," ujar Ketua Pansel Capim KPK Jilid V Yenti Garnasih di sekretariat Pansel KPK di Gedung Sekretariat Negara, Kamis (4/7).
Mereka yang mendaftar pada hari ini seperti Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan, Penasihat KPK Tsani Annafari, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pelayanan Masyarakat KPK Giri Suprapdiono, hingga Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yotje Mende yang mengumpulkan berkas pendaftaran di Gedung I Sekretariat Negara.
Kepala Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Ranu Mihardja (kanan) saat melakukan pendaftaran calon pimpinan KPK di Gedung I Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (4/7). (Republika/Putra M Akbar)
Selain itu, ada pula Staf Ahli Kapolri Bidang Sospol Irjen Ike Edwin dan Kepala Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Ranu Mihardja. Keduanya juga mengantarkan berkas pendaftaran ke Sekretariat Pansel Capim KPK.
Sedangkan pada Rabu (3/7) kemarin, ada mantan Kepala BNN dan Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Anang Iskandar yang juga meramaikan bursa seleksi capim KPK jilid V.
Yenti mengatakan jumlah pendaftar capim KPK jilid V ini juga jauh lebih banyak ketimbang jumlahnya pada periode pendaftaran capim KPK jilid IV, 2015 lalu. Yenti yang sempat menjadi anggota pansel di jilid IV jugamenyebutkan saat itu pansel memilih memperpanjang periode pendaftaran karena jumlah pendaftar baru menyentuh angka 134 orang. Setelah diperpanjang, jumlah pendaftar melonjak tajam hingga 611 orang.
Yenti menegaskan bahwa pihaknya tidak membatasi latar belakang profesi pihak pendaftar. Siapapun yang memang memenuhi syarat pendaftaran, ujar Yenti, maka ia berhak mendaftar.
"Sepanjang dia penuhi syarat dan tes lolos ya dia berhak," kata Yenti.
Motivasi pendaftar yang beragam
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pelayanan Masyarakat KPK, Giri Supradiono saat pendaftaran calon pimpinan KPK di Gedung I Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (4/7). (Republika/Putra M Akbar)
Para kandidat seleksi capim KPK jilid V memiliki motivasinya masing-masing. Tsani Annafari yang saat ini masih menjabat sebagai penasihat KPK dan pegawai aktif Kementerian Keuangan ingin fokus pada upaya pencegahan dan manajemen organisasi internal. Ia ingin KPK memiliki e-planning dan e-budgeting yang optimal sehingga bisa dicontoh oleh lembaga negara lainnya.
Sementara itu, mantan kabareskrim Polri sekaligus eks Kepala BNN, Anang Iskandar, menyampaikan keinginannya untuk menyeimbangkan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Anang juga ingin memperbanyak fokus KPK dalam menangani tindak pidana pencucian uang.
Motivasi serupa disampaikan oleh Staf Ahli Kapolri Bidang Sospol Irjen (Pol) Ike Edwin. Ia mengaku ingin fokus pada upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Ia juga berencana mempererat kerja sama kelembagaan untuk menjalankan upaya pencegahan ini.
Hingga pansel KPK periode 2019-2023 menutup pendaftaran administrasi pada Kamis pukul 16.00 WIB, jumlah pendaftar seleksi capim KPK mencapai 348 orang. Namun, angka tersebut belum termasuk pendaftar melalui jalur daring hingga pukul 24.00 malam nanti.
Petugas melayani pendaftar calon pimpinan KPK di Gedung I Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (4/7). (Republika/Putra M Akbar)
Di antara 348 pendaftar seleksi capim KPK ini, terdapat 3 orang komisioner KPK yang masih aktif menjabat. Selain itu, Yenti mengungkapkan, ada 13 pegawai aktif KPK lainnya.
Sementara dari Polri, pansel mencatat ada sembilan orang polisi aktif yang ikut meramaikan bursa seleksi capim KPK. "Advokat paling banyak. Ada 53 ya. Dan dosen paling banyak. Ada wakil bupati, ada PNS. Ada auditor, pegawai lembaga keuangan, swasta. Ditambah lagi yang email-emailnya belum masuk," kata Yenti.
Setelah penutupan pendaftaran administrasi, pansel capim KPK akan mulai bekerja menyeleksi berkas kandidat. Pansel akan mengumumkan pendaftar yang lolos seleksi berkas pada 11 Juli 2019 nanti.
Yenti menyebutkan, seluruh kandidat yang lolos seleksi administrasi akan diumumkan melalui situs resmi dan masyarakat bisa memberikan masukan langsung melalui kolom yang disediakan di situs.