Kamis 04 Jul 2019 13:16 WIB

Pangdam III Siliwangi: Internasional Puji Citarum Harum

Pangdam Tri Soewandono bertekad terus mewujudkan program Citarum Harum

Rep: Djoko Suceno/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono menjelaskan tentang perkembangan Sungai Citarum saat ini saat Rapat Evaluasi Satu Tahun Program Citarum Harum, di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (15/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono menjelaskan tentang perkembangan Sungai Citarum saat ini saat Rapat Evaluasi Satu Tahun Program Citarum Harum, di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Program Citarum Harum manfaatnya sudah mulai dirasakan masyarakat di sepanjang aliran sungai terpanjang di wilayah Jabar. Tak hanya itu, program membersihkan sungai yang sebelumnya dijuluki salah satu sungai terkotor di dunia itu mulai menuai pujian dari masyarakat internasional (luar negeri). Hal itu diungkapkan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono dalam acara Coffee Morning demgan kalangan Media Massa, BBWS, dan Penggiat Lingkungan Hidup di Makodam III Siliwangi, Kamis (4/7).

Menurut Pangdam, keberhasilan program Citarum Harum tersebut menjadi pembicaraan masyarakat internasional mulai dari Amerika hingga Eropa. Masyarakat Amerika, kata dia, mengapresiasi program yang melibatkan semua elemen masyarakat di Jabar. Apresiasi juga disampaikan oleh Gary Benchenghib warga negara Prancis. Dia yang sempat menghebohkan lantaran videonya tentang Sungai Citarum terkotor sedunia. Menurutnya, setelah melihat kondisi terkini Citarum, ia pun memuji perubahan yang terjadi di sungai tersebut. ''Orang Amerika membicarakan keberhasilan program Citarum Harum. Saya tau dari temen saya di Kementrian Polhukam. Sungai yang tadinya terkotor jadi bersih. Demikian juga dengan Gary memuji perubahan tersebut,'' tutur dia.

Pangdam bertekad untuk terus mewujudkan program Citarum Harus seperti yang dicanangkan dalam Keppres. Salah satu yang kini tengah diupayakan, kata dia, yaitu merubah pemikiran masyatakat di sepanjang sungai tersebut dalam membangun rumah. Selama ini masyarakat membangun rumah dengan menghadap ke jalan. " Kita ingin mengajak masyarakat agar merubah pola tersebut dengan membangun rumah menghadap ke sungai. Sekarang sungai sudah bersih kan enak kalau rumah memghadap ke sungai melihat airnya bersih," tegasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement