REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak tinggal diam dengan ulah yang dilakukan oleh forum pendiri Demokrat. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menilai manuver politik yang dilakukan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD) berpotensi menimbulkan perdebatan yang kontraproduktif di internal partai.
Oleh karena itu Hinca menegaskan bahwa Partai Demokrat akan melakukan penegakan hukum disiplin. "Hal-hal yang lain disampaikan itu sifatnya internal di kami saja dan tidak berdasar. Karena itu partai memutuskan untuk melakukan penegakan hukum disiplin partai kepada yang menyampaikan itu," kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/7).
Saat ditanya terkait seperti apa bentuk pendisiplinan yang akan dilakukan Partai Demokrat terhadap para kader yang melakukan manuver tersebut, Hinca enggan menjelaskan secara gamblang. Ia mengungkapkan sama seperti organisasi lain, Partai Demokrat memiliki mekanisme pendisiplinan internal.
"Tunggu saja hasilnya, oke?," ujar Hinca kepada wartawan.
Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat menggelar konferensi pers desak agar Partai Demokrat mempercepat kongres atau kongres luar biasa di T.B Simatupang, Jakarta, Selasa (2/7).
Sebelumnya sejumlah kader Demokrat yang mengatasnamakan FKPD Partai Demokrat menggelar konferensi pers mendesak agar Partai Demokrat menggelar kongres luar biasa atau paling tidak mempercepat kongres.
Para senior dan pendiri Partai Demokrat menganggap SBY telah gagal memimpin Partai Demokrat. Alasannya suara Partai Demokrat kerap merosot sejak pileg 2014 dan 2019.
"Artinya dua kali ketinggalan kelas," ujar salah satu pendiri Partai Demokrat Hengky Luntungan.
Selain itu, SBY dinilai juga telah melanggar sejumlah AD-ART. Di antaranya AD ART hasil kongres Bali 2013, AD-ART hasil kongres Surabaya 2010. SBY juga dianggap telah membuat Partai Demokrat sebagai partai dinasti.
SBY juga dianggap tidak menjalankan norma norma kepemimpinan partai sebagaimana mestinya, dan juga telah menyampaikan kabar bohong tentang pendiri dan deklarator juga seluruh kader partai demokrat atas berdirinya Partai Demokrat.
"Sehingga Bapak SBY mencoba menjadikan Partai Demokrat menjadi partai tokoh, dan dirinya menjadi tokoh Partai Demokrat sebagai pemilik Partai Demokrat," tegasnya.