Rabu 03 Jul 2019 22:36 WIB

LAPAN Jalin Jejaring di Bidang Cuaca dan Iklim

LAPAN pertemukan para pihak untuk berjejaring di bidang cuaca dan iklim.

Logo Lapan
Foto: Lapan
Logo Lapan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mempertemukan pakar dan peneliti dari berbagai instansi dan perguruan tinggi serta pengguna terkait untuk berjejaring tentang cuaca dan iklim, komposisi atmosfer, perkembangan teknologi atmosfer, dan ruang lingkup sains atmosfer lainnya. Pertemuan itu dalam Seminar Nasional Sains Atmosfer 2019 pada Kamis (4/7) di Kantor LAPAN di Bandung, Jawa Barat.

"Seminar ini dapat juga dijadikan tempat untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan di dalam menghadapi fenomena-fenomena atmosfer dan iklim yang terjadi saat ini," kata Ketua Panitia Seminar Nasional Sains Atmosfer 2019 Martono dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Melalui seminar yang bertema "Peran Sains dan Teknologi Atmosfer dalam Mewujudkan SDGs (Sustainable Development Goals) di Indonesia", Martono berharap kualitas penelitian dan pengembangan sains dan teknologi atmosfer yang dapat berkontribusi dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan dapat terpacu. Seminar tahunan yang difasilitasi oleh LAPAN itu menampilkan hasil penelitian, kajian, perekayasaan dan analisis yang berkaitan dengan topik kebencanaan hidrometeorologi, teknologi pengamatan atmosfer, perubahan iklim, kimia, dan lingkungan atmosfer, serta atmosfer maritim.

Menurut Martono, tujuan pembangunan berkelanjutan dapat terjadi dengan adanya integritas dari berbagai sektor yang didukung oleh sains, termasuk sains atmosfer dan pengembangan teknologinya.

"Sains atmosfer sebagai salah satu cabang ilmu yang terus berkembang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.

Dengan penelitian dan pengembangan di bidang sains atmosfer, diharapkan dapat terjadi peningkatan kualitas lingkungan hidup serta adanya upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada atmosfer bumi sehingga berbalik menjadi kunci peningkatan kemampuan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement