Selasa 02 Jul 2019 22:44 WIB

Industri Garam di Kepulauan Seribu Direalisasikan 2020

Lokasi industri garam dibangun di Pulau Sebira, pulau terjauh di Kepulauan Seribu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan ketika mengunjungi Pulau Sebira, Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan ketika mengunjungi Pulau Sebira, Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sub Dinas Perindustrian dan Energi Kabupaten Kepulauan Seribu Melinda mengatakan percontohan industri garam skala kecil di Kepulauan Seribu segera direalisasikan tahun 2020. "Lokasinya dibangun di Pulau Sebira, pulau terjauh di Kepulauan Seribu," kata Melinda dihubungi, Selasa (2/7).

Melinda mengatakan percontohan industri garam itu bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang mempunyai teknologi. Dengan luasan 100 meter persegi, industri percontohan itu akan menghasilkan garam sebanyak 13 kilogram per hari.

Baca Juga

Hasil kajian yang sudah dilakukan tingkat garam di Pulau Seribu itu sangat bagus, bahkan bisa terbentuk kristal garam tiga hari dengan teknologi plastik isolator yang nanti dikembangkan. "Hasilnya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di pulau itu," ujarnya.

Melinda menjelaskan dipilihnya Pulau Sabira dengan beberapa pertimbangan diantaranya sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian nelayan dengan produk ikan asin selar. Kemudian dengan lokasi jauh, transportasi menuju Sabira tidak dapat dilakukan setiap saat serta cuaca yang tidak menentu.

"Sebagai Negara bahari, kita memiliki sumber daya yang tidak terbatas," jelasnya. Melinda berharap jika percontohan industri garam itu berhasil maka selanjutnya dapat dibuat kembali di sejumlah pulau di Kepulauan Seribu.

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta mengunjungi Pulau Sebira untuk memastikan program-program pemerintah terlaksana dengan baik. Dalam kunjungan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas PE DKI Jakarta, Riski Marojahan Mulia mengatakan pembangunan sentra garam skala kecil akan dilakukan tahun 2020 di area berdekatan dengan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

"Industri garam ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat secara langsung. Apalagi, Pulau Sebira merupakan penghasil ikan asin selar. Kita bangun skala kecil, namun jika nanti dibutuhkan banyak skalanya bisa dibesarkan lagi,” kata Rizki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement