REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini di wilayah Kabupaten Majalengka datang lebih awal dibandingkan tahun sebelumnya. Pengiriman bantuan air bersih bagi warga pun telah dilakukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Agus Permana, menyebutkan, pada musim kemarau tahun lalu, permintaan bantuan air bersih baru terjadi pada Oktober dan November. "Tapi sekarang, kami sudah menerima permintaan bantuan air bersih dari salah satu desa (di Majalengka)," kata Agus, Selasa (2/7).
Adapun desa itu yakni Desa Heuleut, Blok Ahad, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka. Warga di desa tersebut mengajukan bantuan air bersih karena air sungai yang sudah mengering ditambah debit air sumur yang terus berkurang.
Untuk membantu warga di desa tersebut, Agus mengatakan, telah mengirimkan 5 ribu liter air bersih. Pengiriman bantuan itu dilakukan bekerja sama dengan Polres Majalengka.
Agus menyebutkan, di musim kemarau ini, terdapat 132 desa yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Majalengka yang berpotensi mengalami kekeringan. Bahkan, kekeringan yang melanda areal pertanian di sejumlah daerah sudah terjadi.
Namun, Agus menyatakan, pihaknya fokus untuk mengatasi krisis air bersih yang dialami warga. Dia pun meminta pihak desa yang warganya mengalami kesulitan air bersih untuk segera mengirimkan surat permintaan pengiriman bantuan air bersih.
"(Setelah menerima surat itu), kami akan berkoordinasi dengan PDAM untuk mengirimkan bantuan air bersih," tutur Agus.
Terpisah, Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono, menyatakan, sudah meminta kepada setiap kapolsek yang ada di Kabupaten Majlaengka untuk memantau kekeringan di wilayahnya masing-masing. "Air bersih ini kebutuhan utama. Karenanya kami menaruh perhatian serius bagi warga yang mengalami kesulitan air bersih," kata Mariyono.