Rabu 03 Jul 2019 02:00 WIB

Pedagang Pasar Kramat Jati Keluhkan Omzet Turun

Omzet pedagang di Pasar Kramat Jati turun setelah pasar direvitalisasi

Pedagang memilah buah mangga di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (7/10).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang memilah buah mangga di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjual di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur mengeluhkan jumlah keuntungan yang menurun setelah revitalisasi pasar. Revitalisasi pasar telah rampung sejak satu tahun yang lalu pada Mei 2018.

"Pendapatan sih sebenarnya tidak banyak berubah. Tapi sekarang kami harus bayar untuk sewa kios di dalam jadi keuntungan menurun. Kami tidak mungkin kalau tidak mempekerjakan anak buah," kata salah satu penjual buah bernama Irfan, saat dijumpai di Pasar Kramat Jati pada Selasa (2/7).

Baca Juga

Menurut Irfan, sejak revitalisasi dirinya tak lagi dapat berjualan selama 24 jam di lokasi yang sama. Dari pagi hingga sore ia biasa berjualan di jalan yang menghubungkan pasar tekstil dengan pasar bahan pokok. Namun dari pukul 18.00 hingga pukul 06.00 keesokan harinya dia harus pindah ke kios di dalam gedung pasar yang telah dia sewa.

Meski demikian, Irfan mengakui suasana pasar kini jauh lebih nyaman untuk berjualan. Terutama karena lokasi penjualan buah yang terpisah dari bahan-bahan makanan lain seperti ayam dan daging. "Jadi tidak bau dan tidak becek, kita yang berjualan nyaman pembelinya juga nyaman," kata Irfan. Dia pun berharap agar penjualan dapat berangsur naik sehingga jumlah keuntungan dapat kembali mencapai angka yang sebelumnya didapatkan.

 

Pasar Kramat Jati rampung direvitalisasi pada Mei 2018 lalu setelah melalui proses selama kurang lebih tiga tahun. Kini, tampilan Pasar Kramat Jati jauh berbeda dari pasar tradisional pada umumnya.

Setiap penjual memiliki area kios atau los masing-masing dan tertata dengan rapi. Tak ada bau menyengat khas pasar tradisional ataupun lantai yang becek. Dalam revitalisasi pasar tersebut dilakukan sejumlah perbaikan seperti penguatan pondasi connecting bridge, cor parkiran, penggantian plafon, pengecatan, dan perbaikan saluran air.

Selain perbaikan juga dibangun toilet berstandar A, masjid, pos keamanan, dan perbaikan kantor pengelola. Pasar UPB Kramat Jati sendiri berdiri di lahan seluas 18.715 meter persegi. Sedangkan bangunan dan sarana pendukung seluas 27.874 meter persegi. Di apsar itu ada sebanyak 1.800 tempat usaha yang terdiri dari 1.509 kios dan 291 los.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement