Selasa 02 Jul 2019 17:11 WIB

Musim Kemarau, TMA Waduk Jatiluhur Masih Normal

Waduk Jatiluhur masih bisa mengoperasikan empat turbin untuk pembangkit listrik.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Musim kemarau, TMA Waduk Jatiluhur masih normal.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Musim kemarau, TMA Waduk Jatiluhur masih normal.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, memastikan musim kemarau belum berdampak signifikan terhadap tinggi muka air (TMA) Waduk Jatiluhur. Saat ini, volume Waduk Jatiluhur masih cukup normal. Bahkan, air yang ada di waduk terbesar di Asia Tenggara ini, masih bisa mengoperasikan empat turbin untuk pembangkit listrik.

Direktur Operasi dan Pengembangan PJT II Jatiluhur, Antonius Aris Sudjatmiko, mengatakan, sampai saat ini kondisi TMA Waduk Jatiluhur masih cukup aman. Meskipun ada penyusutan dampak dari musin kemarau, namun kondisinya masih normal. Hari ini, TMA Waduk Jatiluhur berada di level 101,25 mdpl.

Baca Juga

"TMA hari ini, masih di bawah rencana normal. Rencana normalnya, 103,39 mdpl. Tetapi, ketinggian air di waduk yang kita kelola ini masih sangat normal," ujar Aris, kepada Republika.co.id, Selasa (2/7).

Dengan kondisi ini, lanjut Aris, pasokan air untuk kebutuhan irigasi (pertanian), air baku PDAM dan industri, termasuk untuk listrik tetap terjamin. Bahkan, untuk pasokan listrik, volume air waduk ini masih bisa mengoperasikan empat dari enam turbin yang ada.

Empat turbin ini, mampu memroduksi listrik sebesar 2,9 megawatt per harinya. Adapun dua turbin lagi, saat ini statusnya dalam kondisi siap operasi (SO). Jadi, lanjut Aris, musim kemarau ini belum berdampak pada pasokan air maupun produksi listrik. "Mengingat, kondisi keringnya Waduk Jatiluhur ini, jika TMA berada di level 87,50 mdpl," ujarnya.

Tak hanya untuk listrik, sambung Aris, pihaknya juga menjamin pasokan air untuk wilayah hilir. Air yang digelontorkan ke hilir, mencapai 165 meter kubik per detik.

Dengan rincian, untuk pasokan ke Tarum Barat mencapai 47 meter kubik per detik. Pasokan ke Tarum Utara, sebesar 65 meter kubik per detik. Serta, pasokan ke Tarum Timur sebesar 52 meter kubik per detik.

"Sampai saat ini, belum ada masalah. Bahkan, stok air yang ada di waduk, jika sampai akhir tahun tak ada hujan, hal ini masih cukup aman," jelas Aris. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement