Selasa 02 Jul 2019 16:39 WIB

Perbaikan Jembatan Jepang yang Ambles Butuh Waktu 3 Bulan

Dishub Kota Depok menerapkan sistem buka-tutup untuk mengurai kemacetan panjang.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Pengendara motor melintas di dekat jalan yang amblas di Jalan Raya Sawangan, Depok, Jawa Barat, Jumat (28/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengendara motor melintas di dekat jalan yang amblas di Jalan Raya Sawangan, Depok, Jawa Barat, Jumat (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Amblesnya Jembatan Mampang (Jepang) di Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Kota Depok, Kamis (27/6), menimbulkan kemacetan panjang setiap hari. Hal itu banyak dikeluhkan penguna jalan.

Warga pun mempertanyakan kapan jembatan yang berada di depan Masjid Istiqomah itu diperbaiki. Jembatan Jepang merupakan jembatan penghubung utama di Jalan Raya Sawangan yang memang berada di perempatan jalan dan selama ini sudah menjadi titik kemacetan yang cukup parah.

Baca Juga

"Jembatan nggak ambles saja, di situ sudah jadi titik kemacetan dan sekarang tambah parah. Kapan diperbaikinya, kok lama sekali," ujar Ichan, seorang pengendara, warga Sawangan, Kota Depok, Selasa (2/7).

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok menerapkan sistem buka-tutup untuk mengurai kemacetan panjang hingga dua kilometer setiap harinya bahkan kemacetan juga berimbas ke semua jalan menuju Jalan Raya Sawangan. "Sistem buka tutup akan diberlakukan dalam hitungan menit secara bergantian. Kami juga menempatkan 10 petugas Dishub Depok untuk mengatur lalu-lintas di persimpangan jalan itu. Ini upaya kami untuk mengurai kemacetan," kata Kepala Dishub Kota Depok, Dadang Wihana.

Wali Kota Depok Mohammad Idris memperkirakan perbaikan Jembatan Jepang akan memakan waktu tiga bulan. Lamanya waktu pengerjaan dikarenakan sulitnya konstruksi jembatan yang telah berdiri sejak tahun 2003. "Kewenangannya juga ada di pemerintah pusat, maka pengerjaan sudah kami serahkan ke mereka. Selama tiga bulan juga akan ada buka tutup jalan," jelasnya.

Menurut Idris, akan ada rekayasa ulang terkait konstruksi jembatan tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok juga akan melakukan evaluasi penyebab kerusakan jembatan. "Yang jelas kami meminta agar jembatan dibangun permanen seperti semula. Tetapi, semua kembali lagi ke pemerintah pusat, wewenang dan otoritas ada di mereka," tegasnya.

Koordinator Perencana Wilayah Jabodetabek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR), Desmon mengatakan, langkah pertama yang diambil oleh pihaknya adalah mengecek dan meneliti kondisi eksisting dari jembatan.

"Kami akan cek kondisi eksisting di dalamnya seperti apa, dan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kami juga turunkan tim khusus untuk melakukan pengerjaan jembatan," jelas Desmon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement