Selasa 02 Jul 2019 16:24 WIB

Dinas ESDM Dorong Kemandirian Energi Desa Miskin

Bantuan instalasi biogas diberikan untuk membantu warga kurang mampu.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Warga mengolah kotoran sapi menjadi biogas.
Foto: Antara/Arnas Padda
Warga mengolah kotoran sapi menjadi biogas.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah mendukung kemandirian energi desa binaannya, melalui pemanfaatan energi biogas. Dukungan dalam bentuk bantuan instalasi biogas ini diberikan Dinas ESDM provinsi untuk mendorong program percepatan pengentasan kemiskinan.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, bantuan instalasi biogas ini telah diserahkan kepada penerima manfaat di Desa/Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. "Bantuan instalasi biogas telah diberikan kepada kelompok tani Barokah, Desa Bancak," kata Sudjarwanto, di Semarang, Selasa (2/7).

Ia menjelaskan, Desa Bancak merupakan satu dari 14 desa binaan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, yang termasuk dalam kategori 'merah' atau desa kurang mampu di daerahnya.

Kendati terpencil dan jamak menjadi desa langganan kekeringan, desa ini memiliki potensi pemanfaatan biogas bagi sumber energi yang dapat dimanfaatkan oleh warga. Karena itu, bantuan instalasi biogas diberikan untuk membantu warga kurang mampu agar dapat memanfaatkan potensi tersebut.

Ia pun berharap warga penerima bantuan dapat memanfaatkannya untuk menambah pendapatan dan mengurangi beban pengeluaran atas kebutuhan  energi sehari-hari. "Sebab, jika bantuan instalasi biogas ini dioptimalkan, maka akan mampu menghemat mengurangi beban warga dari sektor konsumsi gas dan listrik," ungkap dia.

Secara rinci, Kepala Seksi (Kasi) Energi Cabang Dinas ESDM Ungaran- Telomoyo, Agung Pribadi menjelakan bantuan instalasi biogas yang diberikan kepada kelompok tani Barokah ini memiliki kapasitas 20 meter kubik. Untuk tahap awal, jelasnya, bantuan diberikan kepada 10 Kepala Keluarga (KK) anggota Kelompok Tani Barokah di Desa Bancak.

Selain pembangunan instalasi biogas, bersamaan dengan penyerahan bantuan ini juga disalurkan paket bantuan kompor biogas dan lampu petromaks untuk penerangan. Melalui pemanfaatan biogas ini, diharapkan warga miskin penerima manfaat bisa menghemat pengeluaran berkisar Rp 60 ribu hingga Rp 100 ribu per pekan.

"Khususnya dari penggunaan gas untuk keperluan memasak dan pemanfaatan listrik bagi penerangan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement