REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah yang wilayahnya menghadapi penularan penyakit Hepatitis A melakukan desinfeksi untuk membasmi virus penyebab penyakit hati yang mengakibatkan kesakitan ringan hingga parah tersebut.
"Kami bersama Dinas Kesehatan Pacitan telah membagikan desinfeksi, untuk daerah tertentu (desinfeksi dilakukan) pada sumber air yang tersedia secara terbatas," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Jakarta, Senin (1/7).
Virus hepatitis A menular melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Risiko infeksi Hepatitis A berhubungan dengan kurangnya air bersih serta sanitasi dan higiene yang buruk.
Tim dari Dinas Kesehatan Pacitan dan Kementerian Kesehatan masih menemukan bakteri E.coli di air Sungai Sukorejowalaupun Kabupaten Pacitan telah ditetapkan bebas dari perilaku buang air besar di sungai sejak 2017. Banyak pula limbah rumah tangga yang mengalir ke sungai itu, yang airnya diambil menggunakan mobil tangki untuk dijual kepada masyarakat setempat.
Daerah yang mengalami kejadian luar biasa Hepatitis A di Pacitan merupakan daerah pegunungan yang sedang menghadapi musim kemarau sehingga pasokan air bersihnya terbatas.
Anung menjelaskan bahwa kondisi kekeringan akibat curah hujan yang menurun di Pacitan sejak April juga membuat konsentrasi bakteri atau virus di air menjadi lebih banyak sehingga mudah menginfeksi.
Oleh karena itu, tim kesehatan lingkungan mengidentifikasi sumber air yang masih bisa dimanfaatkan atau mengirimkan air bersih dari pusat kota ke sejumlah desa untuk membantu warga memenuhi kebutuhan air bersih.
Anung menjelaskan secara umum virus Hepatitis A tidak akan bertahan lama hidup di udara terbuka. Namun demikian, orang yang menjadi pembawa virus masih bisa menularkan virus.
Dia menekankan pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah dan mengendalikan penularan penyakit Hepatitis A.