Senin 01 Jul 2019 14:42 WIB

Mardani: Sikap PKS Menunggu Musyawarah Majelis Syuro

Secara pribadi, Mardani menganggap menjadi oposisi kritis dan konstruktif rasional.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Politisi PKS, Mardani Ali Sera
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Politisi PKS, Mardani Ali Sera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menegaskan bahwa sikap resmi politik PKS masih menunggu musyawarah majelis syuro. Namun secara pribadi, ia menganggap menjadi oposisi kritis dan konstruktif merupakan pilihan yang paling rasional dalam kondisi sekarang.

"Kita harus mengakui kemenangan Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf dan pada saat yang sama kita sama-sama mencintai negeri tetapi tidak dengan bersama dalam koalisi tapi itu menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif," kata Mardani, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/7).

Baca Juga

Ia menganggap, oposisi terbaik bukanlah berkoalisi dengan partai politik, melainkan dengan rakyat. Ia pun kemudian mengingatkan kembali perseteruan antara cicak vs buaya yang pernah terjadi.

Meskipun ada anggapan bahwa cicak tidak akan bisa menang melawan buaya, tetapi cicak mendapatkan dukungan yang banyak dari rakyat. "Siapa pun yang membela kepentingan rakyat sekecil apapun dia jadi besar, sedikit apapun dia jadi banyak," ucapnya.

Selain itu, ia juga berpandangan peran oposisi sangat penting untuk menjaga keseimbangan pemerintah. Menurutnya, publik akan diuntungkan jika oposisinya kuat.

Karena itu ia berharap partai eks pendukung Prabowo-Sandiaga bisa membangun suatu kerja sama yang terjalin dalam sebuah koalisi oposisi. "Harapannya bukan hanya sama dengan Gerindra, rekan-rekan PAN, Demokrat, Berkarya yang selama 9-10  bulan sudah membangun chemistry kita lanjutkan, dan ini juga baik," tuturnya.

Kendati demikian ia menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada masing-masing partai. Mardani menuturkan PKS juga tidak bisa memaksakan partai lain untuk bisa ikut bersama-sama di kubu koalisi.

"Ayo semua rekan-rekan koalisi 02 kita sudah bubar, kita bertransformasi jadi kaukus, kita sama-sama bangun negeri ini walaupun jadi oposisi tapi tetap itu pekerjaan yang mulia," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement