Senin 01 Jul 2019 12:51 WIB

Politikus DPD Golkar Kepulauan Riau Bela Bamsoet

Wakil Ketua DPD Golkar Riau justru sebut Airlangga yang lupa diri.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo hadiri rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 2014 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Ahad (30/6).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo hadiri rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 2014 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Ahad (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kepulauan Riau, Rizki Faisal menanggapi pernyataan Rizal Mallaranggeng yang menuding Bambang Soesatyo lupa diri. Ia menilai, Bamsoet belum sama sekali secara resmi menyatakan maju sebagai calon ketua umum.

Menurutnya, dinamika politik yang terjadi beberapa hari terakhir ini adalah arus dukungan dari tingkat bawah. Mereka ialah para pemilik suara sah Munas Golkar yang mendukung Bamsoet untuk maju sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Baca Juga

"Arus dukungan ini patut dinilai bahwa selama ini ada yang salah dengan manajemen partai di DPP, karena para ketua DPD l dan II yang selama ini merasakan beban perjuangan di akar rumput," kata Rizki, lewat keterangan tertulisnya,  Senin (1/7).

Ia menganggap sebenarnya yang lupa diri ialah Ketum Golkar saat ini Airlangga Hartanto. Airlangga sudah dipilih oleh DPD I dan II Partai Golkar dan berjanji untuk mengelola partai dengan baik. Namun ia menganggap Airlangga ternyata ingkar janji.

"Bantuan operasional partai tiap bulan sudah tidak ada, dana saksi juga bermasalah dan ini baru terjadi di periode dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto," ujar presidium nasional aktivis 98 KEPRI itu.

Ia justru yang main kayu itu diduga Airlangga dan Rizal Malllaranggeng. Batalnya dukungan DPD II DKI merupakan indikasi kuat adanya intimidasi dan ancaman.

"Mana mungkin pagi mendukung dan malam membatalkan dukungan jika tidak ada 'main kayu' terhadap DPD II. Kami sangat sayangkan ini terjadi di partai yang demokratis seperti Partai Golkar," keluhnya.

Untuk itu ia mengajak para kader Partai Golkar untuk tidak takut dan berani suara untuk membawa perubahan di Partai berlogo pohon beringin tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement