Senin 01 Jul 2019 11:03 WIB

DMI Kutuk Insiden Anjing Dibawa Masuk Masjid di Sentul

DMI minta masyarakat tidak menjadikan insiden sebagai ajang perdebatan.

Rep: Muhammad Riza Wahyu Pratama/ Red: Indira Rezkisari
Ketua DMI, Syafruddin.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Ketua DMI, Syafruddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI), H Syafruddin mengatakan, DMI mengutuk keras peristiwa seorang wanita yang membawa anjingnya masuk ke dalam masjid. Syafruddin meminta kasus tersebut diproses secara transparan.

"Saya selaku Ketua Harian DMI mengutuk keras perbuatan itu. Apapun alasannya, apapun latar belakangnya," kata Syafruddin saat melakukan konferensi pers di kantor DMI, Jakarta, Senin (1/7).

Baca Juga

Ia menegaskan, yang dikutuk oleh DMI adalah peristiwa tersebut. Ia menyampaikan, DMI tidak mengutuk individu yang bersangkutan.

"Yang Dewan Masjid Indonesia kutuk adalah peristiwanya. Apapun yang terjadi tentang pelakunya silakan diungkap," ucap Syafruddin.

Pada Ahad (30/6), seorang wanita berinisial SM (52 tahun) memasuki Masjid Al Munawaroh Sentul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Ia masuk masjid sembari membawa anjingnya. Ia menuding pihak masjid akan menikahkan suaminya pada siang itu.

Kemudian, Syafruddin mendorong aparat kepolisian, penegak hukum, maupun MUI (Majelis Ulama Indonesia) untuk segera mengambil sikap. Tujuannya guna menghentikan kegaduhan di masyarakat.

"Kasus tersebut agar ditangani secara transparan, terbuka, tidak ada yang ditutupi. Dan media dibebaskan untuk mengakses," tuturnya.

Mantan wakapolri tersebut menjelaskan, ia telah berkoordinasi dengan Kapolres Bogor. Ia mendapatkan keterangan, SM dan suaminya telah ditahan. Proses pemeriksanaan belum dapat dilanjutkan karena yang bersangkutan masih mengalami gangguan. "Saat ini sedang dilakukan konseling di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," ucapnya.

Selain itu, Syafruddin juga telah berkoordonasi dengan RS Polri Kramat Jati. Ia meminta agar pihak rumah sakit untuk terbuka dalam menyampaikan informasi dan data. Khususnya jika terdapat ormas Islam ataupun pers yang menanyakan hal tersebut.

Selebihnya, ia mengimbau masyarakat untuk tenang. Jangan menjadikan peristiwa tersebut sebagai ajang perdebatan. Ia meminta masyarakat umat Islam untuk bersabar.

"Umat Islam sedang diuji kesabarannya oleh Allah SWT. Banyak kejadian-kejadian atau peristiwa penting di belahan dunia yang menggambarkan bahwa umat Islam sedang diuji, terutama kesabarannya," kata pria yang juga merupakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement