REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, mayoritas wilayah-wilayah di Pulau Jawa dan Sumatera mengalami kemarau. Bahkan wilayah Aceh dan Medan yang berada di Pulau Sumatera telah mengalami kemarau sejak Juni lalu.
Pelaksana Harian Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Bambang Surya Putra mengatakan berdasarkan analisa Pastigana yang dihimpun dari informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan kementerian atau lembaga lain serta berbagai sumber, hingga saat ini wilayah-wilayah yang telah mengalami kekeringan meliputi Jawa Barat yaitu beberapa wilayah Bogor dan Bekasi.
"Kemudian Jawa Tengah di Cilacap dan Banyumas, kemudian Jawa Timur yakni Magetan, dan Yogyakarta yakni Bantul dan Gunung Kidul," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (30/6).
Bambang menjelaskan, wilayah Jawa diperkirakan alami puncak kemarau mayoritas di bulan Agustus, kecuali kawasan pesisir utara. Kemudian di selatan Jawa Barat diperkirakan akan masuk puncak musim kemarau pada Juli mendatang.
"Bahkan wilayah Sumatra yakni sebagian wilayah Aceh dan Sumatra Utara telah mengalami puncak musim kemarau sejak Juni. Sementara beberapa wilayah lainnya di Sumatra mayoritas diperkirakan pada Juli dan Agustus," jelasnya.
Ia melanjutkan, untuk wilayah Kalimantan Utara diprediksi baru masuk puncak kemarau pada November-Desember. Sulawesi masuk puncak musim kemarau pada September dan sebagian lainnya Agustus. Kemudian Maluku di September dan Oktober baru memasuki puncak musim kemarau. Begitu pula dengan Papua yang memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus dan September.
"Puncak kemarau mayoritas wilayah di Indonesia menurut BMKG terjadi pada Juli, Agustus, dan September yakni sebesar 95,9 persen wilayah Indonesia dan dari sekian wilayah, sebanyak 68,1 persennya mengalami puncak musim kemarau pada Agustus," ujarnya.