Ahad 30 Jun 2019 11:49 WIB

BPOM Selidiki KLB Hepatitis A di Pacitan

Pengolahan makanan yang kurang higienis diduga sebabkan KLB hepatitis A.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menyampaikan arahan saat kegiatan Rapat Evaluasi Nasional BPOM 2018 di Legian, Badung, Bali, Selasa (27/11/2018).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menyampaikan arahan saat kegiatan Rapat Evaluasi Nasional BPOM 2018 di Legian, Badung, Bali, Selasa (27/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera terjun ke Pacitan, Jawa Timur (Jatim), untuk menelusuri kejadian luar biasa (KLB) penyakit hepatitis A. Kabarnya hepatitis terjadi akibat pengolahan makanan-minuman yang kurang tepat.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, ia akan meminta laporan kasus ini ke Balai Besar POM Jawa Timur. "Mungkin memang ada kementerian lain yang lebih berperan tetapi apapun yang terkait pangan maka BPOM wilayah Jatim akan turun dan masuk mencari informasi dan melihat KLB tersebut," katanya saat ditemui, di peringatan keamanan pangan dunia, di FX Sudirman, Jakarta, Ahad (30/6).

Baca Juga

Ia menambahkan, BPOM yang menjadi salah satu anggota dalam jejaring komunikasi mengenai ketahanan pangan maupun keamanan pangan di daerah tersebut terus berkoordinasi. Kemudian, ia menambahkan, BPOM memastikan menindaklanjuti temuan ini nanti.

"Sekarang sedang proses," ujarnya.

Sebelumnya Wabah penyakit Hepatitis A baru-baru ini dikabarkan terjadi di Pacitan, Jawa Timur. Ditemukan ada ratusan kasus hepatitis yang tersebar di delapan kecamatan di Pacitan, Jawa Timur.

"Telah terjadi KLB Hepatitis A di Kabupaten Pacitan, tersebar di delapan kecamatan yakni Sudimoro, Sukorejo, Ngadirojo, Wonokarto, Tulakan, Bubakan, Tegalombo, Arjosari. Total kasus 701 orang dan tidak ada kematian (CFR=0)," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur melakukan penyelidikan epidemologi di Kabupaten Pacitan menyusul penetapan kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A di wilayah tersebut. Kegiatan itu juga dilakukan di desa pertama di Kecamatan Sudimoro yang dicurigai menjadi titik awal munculnya kasus Hepatitis A yang sangat menular tersebut.

Hasilnya, disimpulkan virus Hepatitis A merebak dipicu oleh pola hidup masyarakat yang tidak sehat, lingkungan yang kurang bersih serta air yang tidak higienis. "Kami sempat dapati sumber air bersih yang mengalir ke rumah-rumah warga warnanya sedikit cokelat kemerahan. Itu kan air di penduduk rata-rata dialirkan dari atas gunung menggunakan jaringan selang," katanya.

Kondisi itu diperparah dengan pola pengolahan makanan-minuman yang kurang tepat. Misal dalam memasak air, tidak sampai mendidih.

"Ini kalau ada kontaminasi virus Hepatitis tidak akan mati," ujar staf sanitarian Dinkes Pacitan, Dian Bahri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement