Jumat 28 Jun 2019 11:24 WIB

Seandainya Bapak Saya Dulu Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan memiliki program pensiun dan jaminan hari tua.

Red: EH Ismail
Dirut BPJSTK Agus Susanto
Foto: Humas BPJSTK
Dirut BPJSTK Agus Susanto

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Suasana Kota Tulungagung tampak tenang. Meski masyarakat sibuk beraktivitas mulai pagi hari, ruas jalan di sana tidak menampakkan kemacetan. Kendaraan bermotor berjalan dengan kecepatan sekitar 20 KM per jam menuju sekolah dan area perkantoran sekitar pendopo.

“Rumah saya dekat sini pak. Sebelah Sungai Brantas,” kata Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) Agus Susanto di hadapan 500 hadirin yang menyaksikan peresmian Sedayugunung sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan pada Kamis (27/6). 

Masa kecil dilaluinya di sana. Agus mengingat masa tersebut dimanfaatkannya untuk bermain bersama teman-teman. Mereka berangkat menuju sungai untuk berenang. Mendekati bibir sungai, mereka menanggalkan pakaian. Dengan penuh semangat, pria asli Tulungagung ini lompat menyeburkan diri ke sungai.

Di saat sedang asyik berenang, diam-diam temannya melarikan diri sambil membawa kabur pakaian Agus. Selesai bermain air, Agus kesulitan mencari pakaiannya. Karena tak berhasil menemukan, dia terpaksa pulang menuju rumahnya dekat sungai tersebut. “Akhirnya saya berlari, takut dipatok ayam atau disosor bebek,” ujarnya disambut gelak tawa para hadirin.

Beranjak dewasa, Agus sudah menamatkan studi tingkat menengah dan atas. Ketika itu era Orde Baru. Ayahnya sudah berusia lanjut. Namun, masih saja bekerja. Setiap hari mendaki gunung untuk mengambil randu. Buah itu dikumpulkan untuk dijadikan kasur.

Pagi saat mentari masih terasa hangat, orang-orang biasa berkumpul untuk menikmati sarapan pagi. Namun sang ayah sudah berangkat ke gunung. Hal itu dilakukannya setiap hari demi menafkahi keluarga.

Sementara tetangga saya yang PNS hanya beraktivitas di rumah. Menikmati uang pensiun. “Ah seandainya ketika itu sudah ada program BPJS Ketenagakerjaan, pasti bapak tak perlu lelah mengambil randu. Cukup menikmati masa tua,” ujar Agus.

BPJS Ketenagakerjaan memiliki program pensiun dan jaminan hari tua. Dengan mengikuti program tadi, seseorang akan mendapatkan uang pensiun setelah tak lagi bekerja. Hidup semakin bahagia meski tak lagi sibuk bekerja.

Manfaat lain program ini adalah untuk kesinambungan hidup jika seseorang mengalami kecelakaan kerja. Peserta akan dirawat di rumah sakit sampai sembuh. Keluarga mendapatkan tunjangan hidup meski peserta masih menjalani masa perawatan yang panjang. Bahkan kalau meninggal dunia karena kerja, ahli waris akan mendapatkan santunan sebesar 48 kali jumlah gaji yang dilaporkan ke BPJSTK.

Le enek opo-opo, ora langsung jatuh miskin (Jika terjadi apa-apa tidak langsung jatuh miskin),” kata Agus. 

Program jaminan sosial ini diibaratkannya seperti sabuk pengaman mobil. Ketika terjadi kecelakaan, penumpang di dalamnya terlindungi dari marabahaya, asalkan menggunakan sabuk pengaman. 

Jadi, kata Agus, kalau menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan membayar iuran bulanan yang berasal dari potongan penghasilan, maka akan mendapatkan perlindungan. “Pendapatannya berkesinambungan. Kehidupannya sejahtera sampai hari tua,” kata pria asli Tulungagung tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement