Kamis 27 Jun 2019 21:57 WIB

Penyakit Kuning Merebak di Pacitan, Capai 824 Penderita

Penderita penyakit kuning (Hepatitis A) di Pacitan mencapai 824 orang sejak 14 Juni.

Pasien penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di tempat-tempat tidur darurat (velt bed) di Puskesmas Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2019).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Pasien penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di tempat-tempat tidur darurat (velt bed) di Puskesmas Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,

PACITAN, JAWA TIMU -- Wabah penyakit Hepatitis A atau biasa disebut penyakit kuning merebak sangat cepat di sejumlah wilayah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Jumlah penderita dilaporkan hampir 1.000 orang dalam kurun sepekan lebih terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Eko Budiono, Kamis (27/6) menuturkan, wabah penyakit Hepatitis sebenarnya mulai teridentifikasi di Puskemas Sudimoro pada 14 Juni dengan jumlah penderita awal 24 orang.

Namun saat itu pihak puskemas maupun jajaran Dinkes belum memutuskan kasus tersebut sebagai Hepatitis.

Pemantauan dan penyelidikan epidemiologi dilakukan tiga hari kemudian atau pada 17 Juni setelah pasien dengan gejala klinis serupa terus berdatangan memenuhi bangsal-bangsal perawatan puskemas di Kecamatan Sudimoro yang meluas ke wilayah Kecamatan Ngadirojo dan Tulakan.

"Saat itu kami sudah mengambil sampel darah untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi pada 17 (Juni) untuk dikirim ke BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) guna memastikan apakah ini Hepatitis atau bukan. Hasilnya sudah bisa kami simpulkan dan diperoleh data pada 18 Juni jumlah penderita sudah membengkak menjadi 161 orang," papar Eko menjelaskan.

Dari situlah laporan resmi kemudian disampaikan Eko kepada Bupati Pacitan Indartato, sehingga dilakukan pemantauan dan upaya penanggulangan intensif ke puskesmas-puskesmas yang "kebanjiran" pasien penyakit kuning tersebut.

Namun wabah penyakit kuning justru kian merebak. Pada 20 Juni penderita di wilayah Kecamatan Sudimoro dan dirawat di puskesmas setempat mencapai lebih dari 200 pasien yang puncaknya pada 24 Juni tercatat jumlah kasusnya mencapai 513 orang.

"Saat itu hasil penelitian laboratorium dari BBTKLPP susah keluar dan dinyatakan positif Hepatitis A sehingga pada 25 Juni Bupati menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)," papar Eko.

Ada enam kecamatan yang teridentifikasi menjadi sebaran penyakit kuning atau Hepatitis A, yakni di Kecamatan Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Tegalombo, Arjosari dan Kebonagung.

Total penderita yang dilaporkan ke Dinkes Pacitan hingga 27 Juni pukul 07.00 WIB sudah tembus 824 penderita tertular. Jumlah itu menyeluruh pada data kasus pasien yang sudah maupun sedang dirawat di puskesmas-puskesmas kecamatan maupun rumah sakit.

Eko mengatakan, jumlah kasus Hepatitis A dimungkinkan masih akan terus bertambah seiring sebaran yang terus meluas hingga sekarang.

Momentum Lebaran dan musim hajatan selama sebulan terakhir didiuga menjadi salah satu faktor cepatnya persebaran penyakit kuning di hampir separuh wilayah kabupaten pesisir selatan ujung barat Jatim tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement