Kamis 27 Jun 2019 14:58 WIB

Bamsoet: JK Berpesan Golkar tak Gaduh

Bamsoet menilai tidak salah bila munas Golkar dilakukan lebih cepat dari Desember.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (27/6).
Foto: Republika/Arif Satrio Negoro
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengaku telah menemui Jusuf Kalla (JK) selaku senior Partai Golkar. Menurut Bambang, JK berpesan pada dirinya agar tidak ada kegaduhan di Golkar menuju musyawarah nasional (munas) calon ketua umum Golkar.

"Pak JK menyambut baik kontestasi yang akan terjadi di Partai Golkar, dan itu tidak bisa dihindari, dan hanya berpesan tidak boleh gaduh," kata Bambang di Kompleks Parlemen RI Jakarta, Kamis (27/6).

Baca Juga

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menyatakan, bukan hanya dirinya yang telah menemui JK. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga telah menemui JK, yang menyampaikan pesan sama, agar tidak terjadi kegaduhan menuju kontestasi calon orang nomor satu Golkar.

Menurut Bamsoet, kunjungan tidak hanya dilakukan ke JK, melainkan juga kepada politikus senior-senior Golkar lainnya seperti BJ Habibie dan Akbar Tanjung. Kunjungan itu, kata dia, dilakukan sebagai bentuk tradisi bagi kader yang ingin maju sebagai ketua umum.

"Kita menghormati, dan kita datang utk meminta nasihat. Agar yang terpenting adalah bahwa kontestasi partai Golkar nanti ke depan tidak boleh gaduh dan memecah belah. Agar tetap smooth," kata Bamsoet.

Menurut Bamsoet mengatakan, mereka berpesan agar tetap menjaga kesatuan  Partai Golkar. Bamsoet juga mengomentari pandangan Jusuf Kalla yang menilai, tak perlu ada percepatan Munas Golkar untuk memilih ketua umum dan sebaiknya tetap dilakukan pada Desember 2019.

Kendati demikian, menurut Bamsoet, tidak ada yang salah bila munas dilakukan lebih cepat dari bulan Desember 2019. "2019 itu, ya, memang waktunya munas. Dalam AD/ART kami periodisasi itu dihitung dgn tahun, 2014-2019. Kapan? Ya Januari sampai Desember, tergantung kesepakatan pengurus dan daerah. Jadi, tidak ada ngomong cepat atau lambat," kata Bamsoet. 

Ketua DPR RI itu pun menilai, tidak ada yang perlu ditakuti dari Munas. "Tidak perlu alergi kalau ada yg menginginkan munas saat ini, besok, atau lusa, yang penting tidak melanggar daripada ketentuan yg ada dalam AD/ART yaitu periodisasinya Januari dan sampai Desember," kata Bamsoet menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement