Kamis 27 Jun 2019 12:43 WIB

Kapolres Sebut Mayoritas Massa dari Luar Jakarta

Peserta aksi ada yang dari Jabar dan Banten.

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Muhammad Hafil
Personel Propam Polda Metro Jaya memeriksa peluru gas air mata milik salah satu personel Brimob sebelum melakukan pengamanan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Personel Propam Polda Metro Jaya memeriksa peluru gas air mata milik salah satu personel Brimob sebelum melakukan pengamanan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (26/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan menjelaskan, sebagian besar massa aksi di sekitar Mahkamah Konstitusi hari ini berasal dari luar DKI Jakarta. Warga Banten dan Jawa Barat mendominasi dalam aksi yang bertajuk halal bihalal ini.

Hal itu diketahuinya, saat ia dan petugas kepolisian menyanyakan asal dari peserta Tahlil 266 dan aksi hari ini. "Ternyata beberapa kelompok masyarakat setiap hari gantian dan sebagian besar orang tersebut atau melaksanakan aksi bukan dari Jakarta. Ada yang dari Jabar, Banten," ujar Harry di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/6).

Baca Juga

Menurut Harry, peserta aksi yang datang kemarin dan hari ini mengetahui informasi halal bihalal ini dari media sosial. Namun, mereka tak mengetahui bahwa aksi kemarin dan hari ini tak memiliki izin.

"Kegiatan selamatan syukuran halal bihalal itu, saya pastikan tidak ada izinnya dari PMJ (Polda Metro Jaya). Setelah saya imbau sebagian mengerti dan pulang," ujar Harry.

Untuk diketahui, sidang putusan gugatan hasil Pilpres digelar pukul 12.30 WIB, Kamis (27/6). Pembacaan putusan dilakukan lebih awal dari jadwal semula, yaitu Jumat, 28 Juni, dengan alasan kesiapan hakim konstitusi membacakan putusan gugatan hasil Pilpres.

Berdasarkan pantuan di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, massa memadati depan kantor Kementerian Pariwisata dan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM. Pada pukul 12.00 WIB, sebagian besar massa melaksanakan salat dzuhur di depan kantor Kementerian Pertahanan.

Sejumlah personel TNI dan Polri yang berjaga-jaga di sekitar lokasi. Pengamanan juga terpantau ketat.

Di sekitar pintu masuk MK ditutupi barikade beton, serta pagar duri. Sejumlah kendaraan taktis water canon juga disiagakan di sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement