REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster menginginkan kampanye program Keluarga Berencana dengan memiliki empat anak disosialisasikan lebih masif. Kampanye empat anak ini sering digaungkan oleh Gubernur Wayan Koster.
"Peran media sangat penting untuk sosialisasi, agar gaungnya lebih besar lagi. Didukung pula sosialisasi langsung, ke desa-desa, ke kantong-kantong masyarakat," kata Putri Koster saat menerima audiensi Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (Disdukcapil KB) Provinsi Bali di Denpasar, Rabu (26/6).
Menurut Putri, angka demografi penduduk asli Bali di Pulau Bali belakangan terus mengalami penurunan. Menurunnya jumlah penduduk asli terkait dengan pola pikir sebagian masyarakat Pulau Dewata bahwa memiliki dua orang anak sudah cukup dengan dalih agar tidak merepotkan orang tua.
Pola pikir dua anak cukup yang selama berpuluh-puluh tahun dikampanyekan, lanjut Putri Koster, membuat jargon khas Program KB tersebut sudah demikian tertanam di masyarakat. "Namun melihat kondisi di Bali saat ini di mana jumlah orang Bali malah trennya menurun, sudah sepantasnya kita kembali pada ajaran leluhur kita yang menganjurkan empat anak," jelasnya.
Ia meminta masyarakat yakin bahwa anjuran para tetua tersebut punya makna yang mendalam. "Ada pula ungkapan banyak anak banyak rezeki, yang disadari atau tidak memang benar adanya," ujarnya.
Karena itu, Putri Koster mengajak masyarakat Bali jangan sampai melupakan warisan leluhur tersebut. Istri Gubernur Bali itu berharap ke depan akan banyak aksi nyata untuk program ini antara lain dengan sinergitas program dan kampanye dengan jajaran Disdukcapil-KB Bali. "Karena ini sangat vital untuk kepentingan masyarakat dan Bali ke depan," ucap seniman serba bisa ini.
Kepala Dinas Disdukcapil-KB Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra mengatakan pertumbuhan penduduk Bali asli memang makin menurun. "Kita ketahui bersama saat ini populasi anak dengan nama Nyoman dan Ketut sudah mulai langka. Karena itu sesuai arahan Bapak Gubernur kami susun program untuk kembali kepada konsep keluarga warisan leluhur kita di Bali yakni anjuran untuk empat anak," ucap Seputra.
Program yang nantinya dirancang dengan nama 'KB Krama Bali' ini akan disosialisasikan lebih intens dan efektif. Sosialisai menggandeng pula Tim Penggerak PKK agar bisa lebih menjangkau ke tatanan rumah tangga.
"Tentunya program ini tak hanya menganjurkan untuk sekadar punya lebih dari dua anak, namun juga ada pertimbangan dari berbagai aspek keluarga berencana. Intinya tetap berpegang pada koridor KB," kata Seputra.