Rabu 26 Jun 2019 17:37 WIB

Sukabumi Rilis Inovasi Kampung Zakat dan Tabungan Barokah

Inovasi zakat diharapkan bisa ikut mengentaskan kemiskinan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Berzakat
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Berzakat

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Program inovasi digulirkan dalam upaya mengumpulkan dana zakat. Salah satunya di Kota Sukabumi yang mengulirkan  kampung zakat tabungan barokah (Tabarok) di RW 01 Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu.

Pencanangan program ini dilakukan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pada Selasa (25/6) malam. "Program inovasi ini dapat mendorong upaya percepatan pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Baca Juga

Tabungan barokah atau Tabarok ini ungkap Fahmi, termasuk inovasi masyarakat untuk mendukung proses pembangunan. Sebabnya tidak bisa semuanya pembangunan bisa dipenuhi oleh pemerintah daerah,’’ kata dia.

Data yang ada menyebutkan, jumlah penduduk Kota Sukabumi mencapai sebanyak 324 ribu jiwa. Total nilai APBD Sukabumi hanya Rp 1,3 triliun, sehingga sulit membangun daerah secara ideal dengan hanya mengandalkan anggaran pemerintah.

Oleh karena itu kata Fahmi, yang harus dilakukan bagaimana berkolaborasi dan saling mendukung serta menggulirkan inovasi untuk mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah. Jika hanya pemerintah maka tidak akan selesai contoh sederhana dalam masalah rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang jumlahnya ribuan unit.

Sementara kemampuan pemerintah baik pusat, provinsi dan kota dalam satu tahun hanya ratusan unit yang diperbaiki. Dalam menghadapinya, pemkot menerapkan konsep Pentahelix yang terdiri dari lima unsur atau pilar dalam percepatan pembangunan yakni ABCGM. Ke limanya yakni akademisi, bisnisman atau pengusaha, komunitas warga masyarakat, government pemda dan media.

Dari lima pilar pembangunan itu termasuk warga yang saat ini di Kelurahan Cikundul menggulirkan tabungan barokah. Makanya perlu kolaborasi, pemda punya harapan besar dengan inovasi tabungan barokah. Kkampung zakat tabungan barokah ini bisa diterapkan di wilayah lain yang di lapangan dibarengi dengan pembentukan unit pengumpul zakat (UPZ).

Lurah Cikundul Agus Heryanto mengatakan, gerakan ini sebagai bagian ikhtiar menumbuhkan kembali kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap sesama. "Selain itu mendorong program pemerintah dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan penanganan masalah sosial,’’ ucap dia.

Pengelola UPZ yang mengelola tabungan barokah kata Agus, akan menjaga akuntabiltas uengimpulan dan pendayagunan. Sementara  keluraham dan Baznas melakukan monitoring dan evaluasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement