Selasa 25 Jun 2019 20:56 WIB

BBKSDA Jabar Selamatkan Enam Satwa Dilindungi di Cirebon

Penyelamatan satwa dilindungi berawal dari pengaduan di call center.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Seekor satwa langka dan dilindungi elang laut dada putih (Haliaeetus leucogaster) berada di kandang rehabilitasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Banda Aceh, Selasa (2/4/2019).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Seekor satwa langka dan dilindungi elang laut dada putih (Haliaeetus leucogaster) berada di kandang rehabilitasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Banda Aceh, Selasa (2/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar menyelamatkan enam satwa liar dilindungi undang-undang dari Taman Wisata Jempol Waterboom Ciledug, Kabupaten Cirebon, Selasa (25/6). Enam satwa tersebut yakni kakatua putih besar jambul kuning, dua ekor nuri bayan, jalak putih, jalak bali dan perkici dora.

Kepala Resor KSDA Wilayah XXII Cirebon BBKSDA Jabar, Slamet Priambada, menjelaskan, penyelamatan satwa itu berawal dari adanya informasi yang disampaikan LSM pemerhati satwa ke call center BBKSDA Jabar pada 24 Juni. Menanggapi informasi itu, petugas Resor KSDA Wilayah XXII Cirebon, seksi konservasi wilayah VI Tasikmalaya, Bidang KSDA Wilayah III Ciamis melaksanakan kegiatan pengumpulan bahan dan keterangan.

Baca Juga

‘’Hasilnya, ditemukan ada enam jenis satwa liar dilindungi undang-undang,’’ ujar Slamet, dalam keterangan persnya, Selasa (25/6).

Dengan adanya temuan itu, pihaknya melaksanakan evakuasi dan penyelamatan terhadap satwa-satwa tersebut yang masuk kedalam PP Nomor 7 Tahun 1999. Untuk jalak bali, ada sertifikat yang sah. Sedangkan untuk perkici dora, dilakukan pendataan selagi menunggu pemilik mengajukan izin penangkaran.

‘’Satwa-satwa itu kami amankan ke kandang transit Resor Cirebon untuk selanjutnya dibawa ke kandang transit kantor Bidang KSDA Wilayah III Ciamis, sambil menunggu hasil dari pemeriksaan dokter hewan apakah akan direhabilitasi atau dilepasliarkan ke alam,’’ kata Slamet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement