REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Jasa Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Mego Pinandito mengatakan koleksi perpustakaan harus atraktif untuk menarik minat generasi milenial mengakses dan membaca.
"Setelah dibentuk sistem digital, bisa diolah kembali disesuaikan dengan (kebutuhan) kawula muda," kata dia kepada wartawan di sela-sela seminar "Indonesian Heritage and Library Collection" di Auditorium LIPI di Jakarta, Selasa (25/6).
Dia menuturkan pengelola perpustakaan harus tanggap terhadap perkembangan dan kemajuan teknologi untuk kepentingan meningkatkan akses publik terhadap informasi yang tersimpan di perpustakaan. "Mau tidak mau perpustakaan harus cukup tanggap merespons dengan perubahan," kata dia.
Dia mengatakan perpustakaan harus didesain nyaman dan menarik bagi para pengunjung, terutama untuk menarik minat anak-anak muda mengakses dan membaca informasi dari perpustakaan. Fasilitas yang tersedia di perpustakaan, ujar dia, juga harus memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk mencari dan membaca informasi.
Mego mengatakan agar perpustakaan interaktif bagi generasi milenial harus disiapkan buku atau data elektronik sehingga lebih mudah diakses anak-anak muda yang sudah ramah dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Ia mengatakan penyajian data dan informasi dalam bentuk multimedia memegang peranan penting meningkatkan antusiasme generasi milenial dalam mengakses informasi di perpustakaan.
"Buku yang semuanya bentuk dokumen kalau digitalisasinya sukses ada dalam bentuk digital, tinggal mengolah sesuatu yang digital itu lebih menarik atau desain ala sekarang," ujar dia.